Mohon tunggu...
Yusi Alfiyatu Jannah
Yusi Alfiyatu Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

kehidupan tidak lepas dari ilmu dan alam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategic Thinking: Pengertian, Elemen, Pola, Proses, dan Cara Mengembangkan

5 Juli 2023   21:00 Diperbarui: 6 Juli 2023   00:22 1106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis: Yusi Alfiyatu Jannah, Prengki Wahyu Sampurno, Farida Amalia, Devi Imelda Safutri

Pengertian Berpikir Strategi

Berpikir strategi merupakan kemampuan menilai serta mengembangkan strategi yang berorientasi pada masa depan yang mencakup faktor internal dan eksternal perusahaan seperti pasar, industri, politik, dan ekonomi dengan menggunakan pengetahuan dan analisis yang memadai, berpikir strategis akan memberikan arahan pada pemikiran seseorang  untuk strategi perusahaan baik kebutuhan jangka panjang maupun jangka pendek sehingga berpikir strategi dibutuhkan dalam pengambilan keputusan yang berdampak langsung terhadap perusahaan dan berpikir strategi akan meminimalisir kekeliruan dalam pengambilan keputusan.

Elemen Berpikir Strategi

  • System Perspective, melihat dan memahami hubungan internal dan hubungan eksternal dalam organisasi/perusahaan.
  • Inteligent Opportunism, keterbukaan terhadap ide-ide dan masukan-masukan untuk membangun strategi dalam menghadapi perubahan-perubahan.
  • Thinking in Time, melihat dan menciptakan strategi untuk tujuan masa depan dengan memperhatikan pengalaman-pengalaman di masa lalu.
  • Hypothesis Driven, membuat hipotesis-hipotesis dan menguji kebenarannya dengan menggunakan unsur-unsur analisis-intuitif dalam menyusun perencanaan dan menggunakan pemikiran kritis serta kreatif dalam pengambilan keputusan.
  • Inten Focus, menumbuhkan dan mengarahkan kemauan yang dilandasi oleh niat.

Pola Berpikir Strategi

Pola berpikir strategis dilakukan secara intuitif yang berguna ketika berhadapan dengan suatu hal yang membutuhkan keputusan yang cepat dan ketika di bawah tekanan atau berurusan dengan skenario yang memiliki banyak alternatif dan informasi yang tidak lengkap. Jadi pola intuitif mampu menyaring dengan cepat untuk menghadapi situasi tersebut. Namun reframe (pembingkaian/penyusunan kembali dalam pola berpikir strategis) juga dibutuhkan untuk menunjukkan kesalahan yang dilakukan karena tidak bisa melihat dari sisi/sudut pandang lain.

Proses Berpikir Strategis

  • Identifikasi Masalah, mengidentifikasi masalah-masalah strategis yang muncul dengan membuat gejala-gejala yang  mengikutinya.
  • Pengelompokan Masalah, mengelompokkan/mengklasifikasikan masalah-masalah sesuai sifat atau karakter tujuan pengelompokkan masalah tersebut.
  • Proses Abstraksi, dilakukan analisis terhadap masalah tersebut untuk mencari faktor-faktor penyebab/pemicu timbulnya masalah dengan menyusun bersamaan dengan cara/metode pemecahannya.
  • Penentuan Cara Pemecahan Masalah, menentukan cara yang paling tepat untuk menyelesaikan/memecahkan masalah yang telah teridentifikasi.
  • Perencanaan untuk Implementasi, tahap berpikir strategis dalam rangka penerapan metode/cara pemecahan masalah.

Cara Mengembangkan Berpikir Strategis

  • Memperluas perspektif dengan melihat, mendengar, merasa, memahami interpretasi yang berbeda/menggunakan sudut pandang yang berbeda dari data yang sama.
  • Kesepakatan dengan berbagai hal yang bersaing sekaligus dengan memperhatikan penguasaan teknik dan fokus pada bentuk keseluruhan, struktur, emosi, kreativitas untuk menghadapi kemungkinan yang tidak terbatas.
  • Ketegangan pengalaman dengan memperhatikan hal-hal yang tidak dapat dikendalikan oleh kita serta memahami bahwa kita tidak bisa mengontrol setiap aspek tertentu dan mengembangkan kesadaran emosional ketika kita mengalami berbagai emosi.
  • Mengambil resiko sebagai suatu pembelajaran bawa sesuatu yang baru membutuhkan komitmen dan resiko.
  • Belajar disiplin dalam praktik di mana implementasi strategi membutuhkan kedisiplinan, pengorbanan, konsistensi serta menghargai praktik yang sudah dilakukan dengan umpan balik dan tekad.
  • Mempelajari proses kreatif melalui teknik karena penciptaan tidak terjadi begitu saja sehingga perlu pembelajaran atas dasar-dasar teknis yang diperlukan untuk tercipta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun