Mohon tunggu...
Yusfit Helmi
Yusfit Helmi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca fiksi,traveling,berdagang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Seleksi yang Tepat dalam Penerimaan Calon Pendidik dan Tenaga Kependidikan

26 Desember 2024   08:52 Diperbarui: 26 Desember 2024   08:52 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pentingnya Seleksi yang Tepat dalam Penerimaan Calon Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pentingnya Seleksi yang Tepat dalam Penerimaan Calon Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Seleksi penerimaan calon pendidik dan tenaga kependidikan (tendik) memegang peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Proses seleksi ini bertujuan untuk memastikan bahwa individu yang terpilih memiliki kualifikasi dan karakteristik yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang akan diembannya. Dengan kata lain, seleksi yang tepat akan menghasilkan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas, yang tidak hanya kompeten dalam bidangnya, tetapi juga mampu mendukung tercapainya tujuan pendidikan secara maksimal. Oleh karena itu, penting bagi setiap lembaga pendidikan untuk melakukan seleksi dengan cermat dan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar yang ada.

A. Konsep Dasar Seleksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Seleksi adalah proses pengambilan keputusan untuk memilih individu yang akan mengisi suatu jabatan berdasarkan penilaian terhadap karakteristik individu tersebut. Proses seleksi ini bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja yang paling tepat untuk memangku jabatan tertentu. Dalam konteks pendidikan, seleksi pendidik dan tenaga kependidikan bertujuan untuk menghasilkan pendidik dan tenaga kependidikan yang qualified dan potensial. Selain itu, seleksi yang tepat juga akan memastikan tenaga pendidik dan tendik memiliki sifat-sifat yang diperlukan dalam menjalankan tugas mereka, seperti integritas, kedisiplinan, keterampilan, serta kemampuan berinovasi.

Penyeleksian yang efektif sangat penting, karena dapat mengurangi risiko biaya perekrutan yang tinggi serta menghindari implikasi hukum yang merugikan jika seleksi dilakukan secara sembarangan. Dengan seleksi yang tepat, organisasi pendidikan juga akan mengurangi tingkat absensi dan turnover tenaga pendidik serta tendik, yang tentunya berdampak positif terhadap kualitas dan stabilitas kinerja lembaga pendidikan.

B. Prinsip-Prinsip Dasar Seleksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Seleksi pendidik dan tenaga kependidikan harus dilakukan dengan mengedepankan prinsip dasar yang adil dan objektif. Ada tiga prinsip utama yang harus dipenuhi dalam proses seleksi, yaitu: jujur, sikap cermat dan hati-hati, serta objektivitas. Prinsip jujur menuntut agar seluruh proses seleksi dilaksanakan dengan transparansi dan integritas, tanpa adanya manipulasi informasi. Sikap cermat dan hati-hati mengharuskan setiap keputusan yang diambil selama seleksi untuk mempertimbangkan secara detail semua aspek terkait calon tenaga pendidik dan kependidikan. Terakhir, prinsip objektivitas memastikan bahwa seluruh proses seleksi dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya dan tidak dipengaruhi oleh faktor subyektif atau bias.

Untuk memastikan bahwa seleksi tersebut berjalan dengan efektif, instrument seleksi yang digunakan juga harus memenuhi beberapa kriteria, seperti standarisasi, obyektivitas, reliabilitas, dan validitas. Selain itu, kebijakan seleksi penerimaan harus berpedoman pada kebijakan pemerintah, serta memperhatikan job specification dan etika sosial yang berlaku.

C. Dasar Kebijakan, Metode, dan Teknik Seleksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Dalam melakukan seleksi, lembaga pendidikan perlu memperhatikan beberapa hal, di antaranya adalah validitas, keandalan, dan biaya. Teknik seleksi yang dipilih harus mampu memberikan gambaran yang jelas tentang kecocokan antara calon tenaga pendidik dengan jabatan yang akan diemban. Beberapa teknik seleksi yang umum digunakan antara lain adalah tes akademik, tes psikologi, serta wawancara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun