Mohon tunggu...
Yusfi NurLaili
Yusfi NurLaili Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jangan bosan berbuat baik, meskipun melelahkan

Penulis antologi Lembaran Asa dan antologi memoar menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ridho terhadap Ketentuan Allah SWT

9 Mei 2022   13:58 Diperbarui: 11 Mei 2022   17:37 2746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ridho Terhadap Ketentuan Allah

Di dalam Surah Al Anbiya’ ayat 35 dijelaskan yaitu “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Allah akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.” Manusia tidak akan lepas dari yang namanya ujian. Allah terkadang menguji kita dengan ujian, terkadang dengan nikmat. Allah ingin melihat, siapa yang bersyukur dan siapa yang putus asa. Terkadang dari kita ada yang marah terhadap takdir Allah atau menganggap Allah tidak adil terhadap kita. Allah tidak pernah mendapat kerugian dari sikap kita. Tetapi kitalah yang mendapat kerugian yaitu jauh dari Allah. Padahal Allah itu Allaahusshomad, Allah tempat kita bergantung.

Ayat surah Al Baqarah 216 yang memiliki arti, “Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui. Jadi kita lihat bahwa dalam ayat tersebut memiliki hubungan dengan prinsip keimanan yakni Qada’ dan Qadar. Yakin terhadap segala takdir Allah. Hikmah Allah mendatangkan musibah kepada kita, yaitu:

  1. Musibah itu sebagai ujian dari Allah SWT, karena Allah ingin melihat siapa yang mampu sabar menghadapi ujian itu. Seorang tidak akan mampu teruji keimanannya jika tidak diberikan ujian demi ujian
  2. Musibah itu hadir untuk membersihkan hati manusia, supaya lepas dari sifat buruk. Ketika musibah datang, sifat ujub akan berganti dengan ketundukan terhadap Allah
  3. Musibah itu membuat agar iman seorang mukmin itu menjadi kuat. Karena agar kita tahu bahwa hanya Allah lah tempat kita bersandar
  4. Musibah menunjukkan kuatnya Allah dan lemahnya manusia. Allah bisa berkehendak apapun dan kita sebagai manusia hanya berusaha semaksimal mungkin
  5. Musibah menjadikan kita semangat terus untuk berdoa kepada Allah. Kita akan berdoa secara khusyuk dan bersungguh-sungguh dalam memohon kepada Allah. Karena jika Allah hanya memberikan nikmat, kita malah merasa enteng dengan doa tanpa khusyuk meminta kepada Allah
  6. Musibah itu akan membangunkan seseorang yang sedang lalai untuk bersungguh-sungguh dalam menjalankan kehidupan ini dengan penuh arti.
  7. Nikmat itu bisa dirasakan kalau kita merasakan lawannya. Kita bisa merasakan nikmat sehat jika kita diberi sakit oleh Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun