Semenjak tumor ganas menyerang Ayah, kehidupannya semakin memperihatinkan. Biasanya rajin banget solat berjamaah di Masjid, kini hanya berdiam diri di kasur dan sekitar rumah. Ini berawal ketika ayah mesa ada seperti ada yang mengganjal  di hidung, namun sulit dikeluarkan. Ayah pun awalnya menyangkan itu hal yang biasa saja. Namun selang beberapa hari dan bertambah hari, seuatu tersebut semakin merepotkan ayah bahkan sampai susah untuk bernafas.
Ayahpun memberanikan diri untuk memeriksakan diri ke RS. Sayang di Cianjur. Namun apa daya, jarak yang jauh (350 km) dari rumah ke RS, membuat ayah tertatih-tatih untuk menyediakan biaya. Belum biaya RS, diawal saja harus keluar uang besar untuk ongkos perjalanan dan administrasi. Setelah diketahui bahwa penyakit yang dideritanya adalah Tumor Ganas, membuat ayah semakin drop.
Belum selesai sampai disitu, ternyata ayah harus di rujuk ke RS. Santosa di Bandung. Ini membuat ayah semakin kepayahan. ya Allah...bantu ayahku segera sembuh.
Cintaku kepada ayah takan padam, aku harus memaksimalkan ikhtiyar. Walau harus utang, aku lakukan. Jual tanah tempat ayah mencari nafkah terpaksa aku lakukan juga, aku juga menggalang dana untuk biaya administari dan Oprasi ayah. Namun demikian Aku hanya berusaha Allah swt jualah yang menentukan hasilnya. Uang sudh hasil pinjam dan jual tanah harus aku keluarkan hanya untuk membayar uang oprasional dan Aministrasi saja, uang Oprasinya nihil belum tau bagaimana. Laman galang danaku pun nominalnya belum seberapa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H