Mohon tunggu...
Yusep Ahmad Ichsan
Yusep Ahmad Ichsan Mohon Tunggu... -

Saya seorang laki-laki yang biasa biasa saja, sesekali ingin buat sensasi......

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bangsa yang Kurang Ajar adalah Bangsa yang Menghukumi Para Pahlawannya

27 Juli 2012   14:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:33 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kemarin malam, dalam acara hitam putih Dedy Corbuzier melakukan game yang cukup menarik terhadap bintang tamunya, Omesh. dedy bertanya yang harus dijawab dengan cepat oleh Omesh, pertanyaannya sendiri mengandung jebakan-jebakan yang akan menunjukan kepribadian atau karakter sesungguhnya dari orang yang ditanya.

dalam tulisan ini saya pun ingin mencoba teori tersebut, dan silakan anda para pembaca sendiri yang akan menilainya.

1. Siapakah Tengku Daud Beureuh?

2. Siapakah Tan Malaka?

3. Siapakah Syafrudin Prawiranegara?

4. Siapakah Kartosuwiryo?

5. Siapakah Kahar Muzakar?

Jika jawaban anda mayoritas menulis bahwa nama-nama tersebut adalah pemberontak, maka saya sarankan anda untuk membaca kembali siapakah beliau-beliau ini sebenarnya. dan mari kita tanya diri masing-masing, jika beliau-beliau saja dianggap pemberontak lantas siapakah kita? mungkin cuma sampah di negeri ini, apa pula yang telah kita berikan kepada negeri tumpah darah ini? menghukumi para pahlawan negeri sendiri yang telah dipupuk bertahun-tahun melalui buku sejarah telah mengantarkan kepada kita karma yang tidak berkesudahan. permasalahan bangsa yang sulit sekali terpecahkan.

Saya jadi ingat ketika tetangga saya terlibat kasus korupsi, pihak keluarga memberikan pernyataan resminya bahwa anggota keluarganya yang korup adalah korban politik dan serta merta para tetangga pun meng amininya. tidak berapa lama kemudian, setelah menjalani masa tahanan sang tetangga pun bebas. disambut dengan meriah, dijemput di gerbang rutan. luar biasa sekali.

kemudian saya pun jadi teringat para aktivis penentang orde baru yang sekarang sudah duduk manis di senayan. dulu dicaci dan dimaki disebut sebagai kaum penentang. sekarang disanjung bak pahlawan.

jika sekarang ada yang menyanjung nama-nama di atas, saya yakin masih ada perasaan was-was, takut disebut sebagai pengikut ideologinya, dan sebagainya dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun