Beberapa hari lalu ketika saya bangun, seperti biasa jam 04.00 pagi saya sudah bangun, lalu saya menuju kamar mandi yang posisinya dekat dengan dapur, saya agak kaget mendapati istri saya menggunakan penutup kepala “mi, kok pakai jilbab?” begitu tanya saya, istri menjelaskan kalau lagi membuat tutorial ayam goreng krispy menggunakan tepung kesukaan keluarga. Istri saya setiap hari sudah berada di dapur sejak jam 03.00 wib, mengolah bahan masakan menjadi santapan kami sekeluarga. Kepagian ya ? Mau tak mau karena istri juga harus berangkat kerja dengan menempuh hampir 2 jam perjalanan menuju kantornya.
Sebelum berangkat kerja aku menanyakan untuk keperluan apa sih video tadi ? Ternyata istri ingin mengikuti salah satu lomba di kompasiana, itu loh blog competition bareng AJI-NO-MOTO, namun pagi tadi istri memberitahukan bahwa pekerjaan kantornya sedang banyak jadi tak akan sempat membuat sebuah tulisan. Saya kok jadi kepikiran ya untuk menuliskan kisah istri dalam menyiapkan masakan aman dan halal bagi keluarga, tema nya pas banget dengan yang dilakukan istri untuk saya dan anak-anak sehari-hari.
Harap maklum kalau isinya memuji istri ya, karena jujur sebagai suami saya merasa bangga dan kadang sedih, iya sedih karena dia harus pagi buta sudah ada di dapur, bangga karena selain wanita yang bekerja, namun tak sedikitpun meninggalkan kewajibannya sebagai istri dan ibu, banyak teman kantor yang tak percaya saya membawa bekal makan siang hasil masakan istri saya. Mereka selalu berargumen “lah istri gue yang di rumah saja gak sempat kok buat sarapan?”.
Sejak menikah sampai hari ini saya selalu sarapan di rumah, membawa bekal dan santap malam dari hasil masakan istri. Awal menikah saya kaget mendapati istri membeli penyedap rasa dan merupakan bumbu wajibnya untuk beberapa menu masakannya, loh kok pakai penyedap sih ? nanti aku sakit tenggorokan loh , begitu aku memprotes nya. Sebagai orang batak istri saya kalau bicara memang tegas eh tegas apa cerewet ya hahaha.
Menurut istri penyedap rasa itu sudah di konsumsi sejak dulu, dan alhamdulillah istri tidak pernah menderita sakit seperti yang banyak di sebut di beberapa artikel yang pernah saya baca. “Pi, apapun itu kalau di konsumsi berlebihan tetap tidak baik, inikan penyedap rasa ya gunakan saat masakannya butuh penyedap, gunakan takaran yang benar, wong susu aja kalau diminum tanpa diencerkan yang bisa mencret?”
Ya sudah sejak saat itu saya tidak pernah lagi komplain, dan memang benar menuju 5 tahun pernikahan kami , selama itu pula istri membuat masakan untuk ku dan tak pernah aku merasakan hal aneh di badan ku, beberapa kali istri membuat sambal pedas tapi lidah ku tidak merasakan pedas yang tajam dari cabe, menurut istri disaat sambal hampir matang istri memberi sedikit AJI-NO-MOTO dan itu membuat sambal tidak pedas tajam nya dan tidak membuat perutku sakit.
So apa sih MSG ? MSG stand for Monosodium Glutamat, dari namanya mirip ya sama garam (sodium/natrium), makanya bentuknya juga mirip tapi yang membedakannya adalah glutamat, kalo garam setelah natrium kan Cl ya alias clorida. Glutamat sendiri adalah asam amino non esensial, penting ga penting buat tubuh kita. Dan glutamat itu secara alami sudah ada dalam beberapa jenis bahan makanan kita sehari-hari loh. Misal di dalam keju ada glutamat nya, nah kalo kebanyakan makan keju apa yang terjadi ?
Pusing bisa, mual karena enek juga bisa, ini gejala mirip dengan yang dialami orang-orang yang suka bilang habis makan bakso ber MSG dia jadi pusing, jadi bisa jadi bukan MSG nya tapi glutamat itu sendiri yang membuat kepala pusing, artinya glutamat yang ada dalam kandungan alami bahan makanan saja kalau dikonsumsi tidak tepat akan menimbulkan efek tak baik bagi tubuh.
Istriku tidak anti MSG, MSG yang digunakan adalah AJI-NO-MOTO, karena sudah terujilah ya di Indonesia saja sudah 60 tahun, produksi Jepang juga terkenal dengan standarisasi tinggi, rasa yang dihadirkan MSG memang berbeda dari manis, pahit, asin yang sudah biasa kita kenal, MSG itu memang lebih gurih, kalau bahasa Jepang bilangnya “Umami”. Asia terkenal dengan kekayaan rempahnya karenanya semua masakan cenderung berbumbu kuat, MSG juga paling banyak dikonsumsi orang Asia karena kita sudah terbiasa dengan bumbu yang terasa kuat di lidah.
jadi tanpa penguat rasa mereka pasti suka, seiring pertumbuhannya nanti akan mengenal berbagai snack, dan tak jarangkan snack-snack juga memiliki penyedap rasa yang super, inilah yang harus diperhatikan. Konsumsi MSG sebaiknya bagi orang dewasa tidak lebih dari 30 mg per berat tubuhnya, yah kalau anak-anak berarti memang ga usah pakai penyedap rasa lah ya, seperti saya memiliki Berat Badan 50 Kg berarti tubuh saya mempunyai toleransi glutamat sebesar 1.5 gram per hari, sementara istri menggunakan MSG dalam masakan tidak sampai 0.5 gram jadi masih aman untuk tubuhku.