Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Dari Jakarta ke Purwakarta TVS Membawa Kenangan bagi Kompasianer

1 September 2016   16:12 Diperbarui: 1 September 2016   17:32 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TVS : SELANGKAH LEBIH KUAT DAN IRIT

Selasa hingga Rabu 23 s.d 24 Agustus 2016 adalah hari pertama saya mengikuti touring (konvoi kendaraan bermotor) dengan menggunakan kendaraan TVS, motor produksi asal India dengan kualitas dunia. Persepsi saya yang masih awam soal naik motor yang mesinnya besar semisal Apache 200 RTR akan menjadi cerita tersendiri . Persoalan macet di jakarta, soal body bongsor soal operan gigi yang berbeda dan soal batas maksimal kecepatan yang akan kami tempuh nantinya bersama  kompasianer terpilih dan tiga orang admin kompasiana serta  tim dari TVS Motor Community (TMC) Jakarta yang akan   berangkat dari lokasi main dealer TVS dewi Sartika  melewati jalanan macet Ibu Kota -Bekasi-Karawang-Purwakarta pulang pergi.

[caption caption="Oom Eno lagi Test Drive di Pabrik TVS"][/caption]

Sekitar pukul 09.00 pagi kami berdelapan belas  orang jalan beriringan mengikuti arahan leader di depan , tiga motor matic Type Dazz 110 cc  DFImeluncur lebih dahulu yang dinakhodai oleh Saya sendiri, Widianto Didit dan OOm Dzulfikar Akbar  dan beriringan dengan motor besar TVS sang leader. Berikutnya TVS Rockz type motor bebek berkopling yang dikendarai oleh Oom Rio dan kawannya dari TVS Jakarta , kemudian berturut turut type Max 125,160,180 dan Type yang paling gress Apache 200 RTR. Oh iya, saat nanti tiba di Pabrik TVS di Karawang kami juga akan disambut oleh sang Ambasador yaitu Joe Taslim sayangnya karena keterbatasan kami yang tak tepat waktu sehingga menyebabkan waktu yang seharusnya pukul 12 siang sudah harus sampai di Pabrik TVS karawang  menjadi molor  pukul 14.00 siang . Alhasil Joe Taslimnya pun harus pamit terlebih dahulu karena aktivitas lainnya yang tak bisa ditunda dan tidak bisa bejumpa dengan Kompasianer .Ini menjadi catatan serius kami kalau mau diadakan kegiatan sejenis agar tak ada lagi peserta yang "terluka". Hehehehe

[caption caption="Siap siap melanjutkan perjalanan"]

[/caption]Menarik sekali bagi saya yang pernah “melanglang buana” dengan berbagai macam varian motor di Pulau sumatra .Mengendarai Motor yang bukan asal Jepang ini adalah kali keduanya. Pertama adalah motor asal dari Negeri Si “Lindan”  kemudian tahun ini baru bisa mencicipi Negeri “Shah Ruk Khan”. Yang berbeda dari produk keduanya adalah Produk TVS bisa bersaing di pasaran internasional loh. Berikut analisa saya :

1. Kekuatan

  • Tentu saja para pendiri dari Motor TVS yang asli India ini tidak mau "gambling" asal buat sahaja sebuah produk semisal motor . Dikumpulkannya teknisi treknisi handal kemudian disesuaikan dengan teknologi terbaru dan dibuat dengan budget yang maksimal disertai kekuatan bahan adalah salah satu keunggulan produk ini.
  • Pangsa pasar yang luas, hanya jabodetabek saja yang belum sepenuhnya menjadi pasar yang bagus bagi produk TVS karena daerah ini adalah daerah hinterland penunjang Jakarta, di mana “gengsi “ dan prestise adalah dua kata kunci kaum menengah kota hingga level kaum jet set. Kepemilikan kendaraan dengan merk ternama akan menjadi kebanggaan tersendiri hingga pola piker ini “menyeret” kaum urban untuk berlomba-lomba memilikinya meski harga yang lebih mahal tentunya mereka rela mengeluarkan rupiah demi rupiah untuk membelinya baik secara cash maupun kredit.
  • Selain Indonesia,neagra ASEAN seperti Vietnam,Myanmar dan Thailand kemudian Negara Timur Tengah, Iran, dan Afrika juga sudah menjadi target ekspor yang bagus bagi TVS. Maka dari itu Motor India Kualitas Dunia sudah terbukti adanya.
  • Pangsa Pasar terbuka dari wilayah di luar  Pulau Jawa itu adalah Sumatra dan Kalimantan sebagai catatan daerah yang paling banyak peminatnya .Karena kendaraan ini secara kualitas bisa bersaing dengan merk ternama lainnya.
  • Dari sisi harga tentu saja produk TVS lebih kompetitif dari pesaingnya. Produk anyar TVS Apache 200 cc bisa dibawa pulang dikisaran harga 23,6 juta rupiah per unitnya. Produk Matic Dazz 110 cc bisa di banderol kisaran 10 jutaan.
  • Ambasador yang super keren yang semangat perubahannya luar biasa , dari mulai membangun karir hingga menjadi seleb tingkat dunia berkat kepiawaiannya ber acting. Ya dialah Joe Taslim yang awalnya menolak bergabung kini menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan TVS karena kesamaan visi misi yang sama dengan TVS.
  • Pelayanan purna jual yang lebih banyak. Anda bisa membeli dan ada garansi tahunan untuk perawatan mesin kendaraan Anda. Membeli kemudian dijaga kualitasnya oleh TVS adalah kekuatan sendiri untuk kepuasan pelanggan.

2.Weakness (kelemahan)

Purna Jual

Kalau telah membeli motor ini dan ingin menjualnya kembali siap-siap saja gigit jari.Tentu saja para pencinta motor second akan berpikir ulang untuk membeli motor ini. Oleh karena ketika membeli ini yakinkan akan menjadi motor idaman dan tidak untuk di jual kembali.

SusahMendapatkan Bengkel Resmi

Memang benar diakui oleh manajemen TVS bahwa pendirian bengkel resmi TVS sedang berjalan. DIbeberapa tempat sudah dibangun beberapa gerai atau dealer resmi seperti halnya di Jakarta TImur Dealer Dewi sartika . Namun ke depannya akan dibangun tempat sejenis di beberapa wilayah strategis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun