Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Perbatasan Kaltara, Aku Mengenal Batu Ruyud, Prasasti Literasi Indonesia!

2 Maret 2024   11:28 Diperbarui: 2 Maret 2024   11:30 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasaner Mesti Membaca Buku Menjelajahi Misteri  Perbatasan (Dok. pribadi)

Cikeas, 1 Maret 2024

Sebagai seseorang yang lahir di tanah Sunda , saya memiliki keinginan untuk lebih banyak mengenal bagaimana daerah saya berpijak ini . Tentu literasi mengenai bumi parahiyangan sangat banyak yang bisa dibaca, namun seolah ada kekosongan tersendiri. Mungkin karena saya bukanlah seorang pegiat atau penggerak literasi tersebut, seperti hal nya sosok yang berada tepat di depanku bernama Yansen TP.

Dr. Yansen Tipa Padan, M,Si nama dan gelar lengkap dari Wakil Gubernur Kalimantan Utara yang saya dan istri temui di Sekolah Alam Cikeas Bogor. Di sekolah alam yang sangat luas ini (ada Play Group, TK,SD,SMP hingga SMA) bayangan masa kecil saya bermain bersama teman - teman di sawah, ladang, lapangan , sungai tergambar. Penuh kebahagiaan dan kesahajaan.

Rasa bahagia, jelas tergambar di wajah Beliau yang dengan kemampuan literasinya mampu menggandeng elemen penulis, budayawan, Pendidik, ASN yang hobi menulis menjadi satu kesatuan dan menghasilkan sebuah buku berjudul Menjelajahi Misteri Perbatasan. 

Buku berwarna dominan biru dalam sampulnya ini mengisahkan kondisi sebenarnya di sebuah perbatasan Krayan, Kalimantan Utara. Mungkin banyak yang tak mengenal daerah ini, tapi potret di dalam buku ini yang disampaikan oleh gabungan penulis hebat diantaranya Dodi Mawardi, Pepih Nugraha, Masri Sareb Putra, Edrida Pulungan, Herman Syah dan kawan lainnya berjumlah 15 (lima belas) orang sudah membuktkan bahwa hasil karya ini bukan untuk main - main , bahkan bisa dikatakan sebuah maha karya sejarah, karena diabadikan di suasana, lokasi dan tempat yang unik bernama Batu Ruyud.

Di Batu Ruyud, nama sebuah tempat di mana sebuah batu besar berdiri seberat 6 ton yang dikelilingi oleh batu batu ukuran lainya yang membentuk sebuah prasasti dalam sejarahnya, keluarga besar Yansen TP selalu melewati sungai yang batunya dikumpulkan oleh masyarakat asli sekitar. Dan sejarah itu diceritakan  kembali kepada para peserta peluncuran Buku Menjelajahi Misteri Perbatasan.

Menarik Soal Batu Ruyud

Kompasaner Mesti Membaca Buku Menjelajahi Misteri  Perbatasan (Dok. pribadi)
Kompasaner Mesti Membaca Buku Menjelajahi Misteri  Perbatasan (Dok. pribadi)

Bila seorang penulis melihat dari berbagai perspektif kesukaannya dengan menggambarkan apa yang tumbuh dan berkembang di dalam otak kepalanya yang digoreskan dalam sebuah tulisan, maka saya menyukai simbol dari batu ruyud ini yang juga menyambung dengan apa yang menjadi misteri di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia ini di Pulau Kalimantan.

Karena Aktifitas Batu Ruyud Writing Camp yang digagas oleh Yansen, maka Batu Ruyud, sebuah fenomena yang mencatatkan dirinya dalam sejarah literasi nasional Indonesia. Mengangkat kisah yang mendalam tentang Bukit Yupa dan kebangkitan peradaban di Pulau Kalimantan. Fenomena ini mengungkapkan sebuah protokol sejarah yang memperlihatkan bahwa batu tersebut, yang terlihat seperti gambaran gunung, sebenarnya merupakan dataran yang hanya dihiasi oleh batu-batu besar, salah satunya memiliki berat mencapai 6 ton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun