5 Manfaat Mengajarkan Anak Ibadah di Bulan Ramadan

Kadang mereka langsung ikut berjamaah, kadang karena sudah sebal sama saya atau ibunya mereka minta ijin untuk sholat sendiri . Di saat inilah toleransi diterapkan. Kata Gus Baha, Kyai NU yang saya kagumi Islam tidak boleh dibuat ribet , yang penting mereka mau sujud sama Allah SWT. itu sudah dari cukup.

Proses Demokrasi terjadi saat waktu berbuka puasa dan sahur.

3. Belajar Disiplin;

Mengenalkan anak konsep disiplin waktu dalam beribadah/ sholat , Dokpri

Berpuasa itu menahan hawa lapar dan haus, pun demikian dengan menahan hawa napsu. Di bulan -- bulan biasa kadang amarah orang tua meledak -- ledak melihat sesuatu yang tidak pada tempatnya. Semisal sikecil membuat rumah berantakan karena mainannya tidak ditaruh di tempat mainan.

Anak -- anak membuat kesalahan , mereka berkelahi memperebutkan sesuatu dan lain sebagainya. Saat itu terjadi, kondisi psikoligis orang tua pun kadang ikut naik tensinya.

Proses memarahi, menghukum kerap terjadi. Alhamdulillah Puasa Ramadan pun menjadi pembelajaran bagi orang tua untuk lebih mendisiplinkan emosi yang tidak perlu tersebut.

Puasa juga bisa mengajarkan anak untuk disiplin dalam masalah waktu dan bangun tidur. Kalau mereka tidak ingin menangis karena dibangunkan sahur , maka berilah mereka waktu tidur yang cukup. Jangan sesekali diajak begadang / tidur malam. Saya sendiri mengajarkan setelah selesai sholat tarawih berjamaah, anak -- anak sudah harus tidur.

Jam tidur mempengaruhi kualias puasa  buah hati. Jamnya cukup maka mereka akan merasakan aktivitas seperti biasa , tidak ada rengekan tidak ada tangisan karena merasa masih mengantuk

Saat membangunkan sahur, pastikan waktunya diakhir . Karena sahur itu baiknya diakhirkan bukan disegerakan. Berbeda dengan berbuka, itu harus diawalkan , pas adzan yang langsung berbuka dengan makan dan minum.

4.  Belajar Empati;

Proses menghargai kepada yang lebih tua harus diajarkan ketika mereka masih kecil , Dokpri