Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Dari Palembang Indonesia, "Spirit" Menjadi Energi Asia

6 Agustus 2018   15:27 Diperbarui: 6 Agustus 2018   15:35 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pulo Kemaro salah satu destinasi wisata di Palembang

Asian Games 2018 , Dari Palembang  Indonesia  Spirit Menjadi Juara Asia

Momen merayakan peringatan hari kemerdekaan negara adalah salah satu hal yang paling membahagiakan. Terutama ketika melihat anak anak kita dengan riang gembira ikut perlombaan atau pertandingan yang diadakan hampir di seluruh tempat pelosok Indonesia. Mengenang para pahlawan yang telah berani mengorbankan harta, keluarga bahkan jiwanya untuk Indonesia merdeka.  Hari itu, 73 tahun yang lalu sudah sepantasnya mempersatukan entitas kita sebagai bangsa yang besar, beradab dan bermartabat. Apalagi kita akan menjadi tuan rumah  gelaran Asian Games yang akan dilaksanakan pada Tanggal 18 Agustus 2018  merupakan pesta yang  harus dimeriahkan bersama.

Tercatat kesiapan venue dari 32 cabang perlombaan dan pertandingan jenis  olimpiade dan 10 cabang non olimpiade yang akan dilaksanakan di Asian Games ini.  Jakarta dan Palembang menjadi tuan rumah yang tak terpisahkan. Saya jadi ingat dengan Jepang dan Korea Selatan ketika menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia Tahun . Piala Dunia FIFA 2002 merupakan yang pertama kali di luar benua Eropa dan Amerika, dan pertamakali tuan rumah bersama antara dua negara Asia. Semua pehelatan itu sukses dan salah satunya yang membanggakan adalah prestasi Korea Selatan yang  menempati juara keempat setelah dikalahkan Turki di Perebutan juara tiga.

Jakarta dan Palembang adalah dua kota yang ikonik, cocok sekali untuk dijadikan tuan rumah setiap even akbar. Jakarta sudah pasti karena dia jantung ibu kota negara. Di sinilah roh seluruh Bangsa Indonesia berada. Jakarta harus menjadi pijakan daerah lainnya di seluruh Indonesia. Role model dari kesatuan dan persatuan warganya yang majemuk.

Sementara Palembang, yang terkenal dengan makanan khasnya Mpek -- mpek dan Jembatan Amperanya dipilih menjadi salah satu tuan rumah karena semangat pemerintah daerahnya yang baik serta dukungan warga "Wong Kito"  yang sering menyukseskan acara acara besar nasional maupun internasional. Beberapa contohnya adalah PON 2004, SEA Games 2011, sampai Islamic Solidarity Games 2013 . Selain didukung oleh SDMnya, ternyata  sarana dan prasarananyanya  bisa dikatakan sudah lengkap dan berstandar international :

  • Palembang memiliki Stadion Jakabaring yang menjadi   pusat olahraga seperti.  Stadion ini berada di  Jakabaring Sport City (JSC) . Sarana dan prasarana seluas 360 hektar yang dikurung pagar pembatas setinggi 2,4 meter. Saya sendiri sudah beberapa kali ke sana dan memang tempatnya sangat luas dan komplet dan dilengkapi dengan kendaraan kendaraan  listrik, hidrogen dan sepeda. Sebagai catatan,  jangan sekali kali berjalan kaki mengitari kawasan ini karena akan memakan waktu seharian mengitarinya;
  • Palembang sudah memiliki berbagai fasilitas  sekelas  bintang lima;
  • Kesepuluh cabang  olimpiade , antara lain menembak, rowing, kayak, voli pantai, sepak bola putri, tenis, triathlon, panjat tebing, sepatu roda, dan skateboard. Sedangkan tiga cabor non-olimpiade adalah sepak takraw, soft tenis, dan boling, kesemuanya  dilaksanakan di JSC;
  • Kalau ke Jakabaring, mampirlah ke Danau buatan yang cukup luas dan jangan lupa bawa penutup kepala (topi) agar terik matahari tak menyurutkan langkah ke sana. Danau yang panjang lintasannya 2300 meter dan kedalamanya 5 meter;
  • Danau buatan ini menurut infomasi yang saya dapatkan hanya satu satunya di dunia, di mana even untuk olahraga air (dayung) ada di pusat kota;

Bowling dan Indonesia bangga akan ini, Sumber : Regional.Kompas.com
Bowling dan Indonesia bangga akan ini, Sumber : Regional.Kompas.com
  • Ada Arena Bowling, lebaran kemarin saya sempat datang ke lokasi ini karena kabarnya dibuka untuk umum, sayang saya hanya bisa memandang dari kejauhan bangunan megah dan luas ini karena sedang ada perbaikan di luar gedungnya. Untuk informasi Arena Bowling ini adalah kerjasama dengan APP Sinar Mas yang memberikan fasilitas ini untuk kemenangan Indonesia di Asian Games nanti.
    APP Sinar Mas  sebagai official Partner Asian Games 2018  menyerahkan fasilitas  Gedung Pusat Bowling Center ke Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan . Jakabaring Bowling Center memiliki luas bangunan sekitar 4.200 meter persegi yang berdiri kokoh di atas lahan seluas 2,8 hektar. Memiliki 40 line, jumlah ini jauh lebih banyak dari rata-rata bowling center lainnya yang hanya memiliki 20-30 line. 
  • Palembang harus menjadi Tuan Rumah Asian Games tanpa Asap dan Api , oleh karena itu Asia Pulp & Paper turut serta mencegah secara intensif, preventif kebakaran hutan lahan demi suksesnya agenda ini;
  • Adanya Light Rapid Transportation (LRT) yang menghubungkan Bandara Sultan Badarudin II hingga kompleks Jakabaring Sport City (JSC) . Dengan memiliki 10 stasiun dan untuk Asian Games rencananya hanya membuka 10 stasiun pemberhentian, moda transportasi ini tentu saja akan menjadi ikon baru selain Jembatan Ampera.;
  • Kawasan JSC menggunakan energi yang ramah lingkungan dengan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS berkapasitas dua megawatt. Dengan PLTS, pihak JSC mengklaim dapat menghemat hingga 172 ribu liter bahan bakar minyak. Otomatis dengan pasokan listrik yang besar maka penyelenggaraan Asian Games akan berjalan baik tanpa kendala kelistrikan.

Sebagai warga palembang (keluarga istri), saya merasa bangga akan keberhasilan pembangunan Palembang. Setiap tahun progressnya semakin membaik. Tahun 2015 dari Bandara ke rumah orang tua terasa biasa saja, tahun tahun berikutnya ada pembangunan baru hingga puncaknya di acara Asian Games 2018 ini.

Apakah hanya orang Palembang saja yang mesti berbangga? Tentu saja tidak. Olahraga menyatukan siapa saja, baik suku maupun agama, apalagi ini menyangkut masalah  harga diri bangsa dan negara. Seperti kata Funding Father Sukarno , saat menjadi tuan rumah pertamakalinya dan  menyukseskan Asian Games ke-4  dengan  berdiri dan megahnya bangunan bangunan ikonik yang bisa kita nikmati hingga kini 73 Tahun Indonesia .

Bangsa kita mudah bersatu meski ada saja riak riak yang membuat kita terpecah belah (potensi), karena rerata bangsa ini adalah orang cerdas. Siapa yang tak mengenal Indonesia yang namanya selalu harum di ajang  Ilmu Pengetahuan (pendidikan),  olimpiade mate matika, fisika, kimia bahkan soal robotik yang baru baru ini menjadi juara dunia sepakbola robot ( Robo Cup 2018, kategori Teen Size)   mengalahkan Iran. 

Siapa tak kenal Lalu Muhammad Johri (Atletik) , Fauzan Noor (karateka), Linsdwel Kwok (wushu), Eko yuli Irawan  (angkat besi) dan para juara bulu tangkis semisal pasangan ganda campuran Owie dan Butet, Ganda Putera Kevin -Markus. Semua atlet tersebut berasal dari kondisi berbeda, dari suku yang berbeda, dari keyakinan yang berbeda pula namun semuanya menjadi lebur, menjadi satu kesatuan bersama sama menjadikan Indonesia juara dan  membawa nama besar Indonesia di kancah dunia.  Bersama Satukan Energi Untukmu, Indonesiaku di Asian Games 2018 Menjadi Energy Of Asia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun