Jika kita cermati secara seksama ada pemberian hadiah yang bisa dibilang unik yang selama 3 tahun kebelakang ini sering terjadi, yaitu pemberian hadiah sepeda yang diberikan oleh Bapak Presiden Joko Widodo kepada anak-anak bangsa di Indonesia. Dalam beberapa acara yang dihadiri beliau, sering kali Bapak Jowo Widodo dalam beberapa pidatonya melontarkan beberapa kuis atau pertanyaan kepada masyarakat.
Dilangsir dari situs Sindonews.com seorang siswa kelas 4 SD Paranglabbua yang berasal dari Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang bernama Isra, mendapatkan sebuah sepeda yang dibagikan oleh Bapak Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke lapangan Syekh Yususf Gowa di Sulawesi Selatan, pada hari Kamis 15 Februari 2018 lalu.Â
Saat itu Bapak Joko Widodo meminta Isra untuk membacakan dasar negara Indonesia, Pancasila. Dan Isra pun berhasil membacakan Pacasila tanpa melihat teks dan membacanya dengan lantang.
Selain Isra, ada banyak lagi contoh anak bangsa yang juga mendapatkan sepeda dari Bapak Jokowi, bahkan ada juga musisi di Indonesia yang mendapatkan sepeda. Raisa Andriana, salah seorang penyanyi terkenal di Indonesia, mendapatkan hadiah sepeda. Hadiah itu diberikan pada saat memperingati Hari Musik Nasional.
Seperti biasa Bapak Joko Widodo memberikan pertanyaan terlebih dahulu dan barang siapa yang bisa menjawab pertanyaan tersebut, akan mendapatkan hadiah. Bapak Joko Widodo meminta Raisa untuk bernyanyi, lalu meminta Raisa menyebutkan 6 lagu daerah, setelah itu barulah Bapak Joko Widodo memberikan hadiah sepeda kepada Raisa.
Bahkan sampai sekarang menurut Kepala Sekretariat Presiden, Darmansyah Djumala, setiap kali Bapak Presiden Joko Widodo akan menghadiri sebuah acara di masyarakat, pihak istana menyiapkan 5-7 buah sepeda. Dan pasti ada yang membingungkan mengapa seorang pemimpin negara memberikan hadiah yang tidak biasa, yaitu sepeda bukan uang atau barang yang lainnya. Ternyata Bapak Presiden Joko Widodo mempunyai alasan tersendiri mengapa sepeda yang dipilih sebagai hadiah.
Alasan tersebut adalah, karena sepeda merupakan alat transportasi yang merakyat dan bisa digunakan oleh semua kalangan, multifungsi, bisa untuk orang dewasa, bisa juga untuk anak -- anak, serta ramah lingkungan, tidak memerlukan bahan bakar untuk mengendarainya, hanya memerlukan tenaga dari pengendaranya saja, sehingga selain mengurangi pencemaran udara, dengan mengayuh sepeda juga akan membuat sang pengendara menjadi sehat.
Bapak Joko Widodo juga memberikan pernyataan di akun Facebooknya, bahwa bersepeda itu mandiri dan bekerja keras, kemajuan, kelajuan, juga kecepatan dihasilkan dari usaha sendiri, tanpa mesin atau dorongan tenaga orang lain. Seberapa cepat kita ingin sampai ke tujuan tergantung seberapa keras kita mengayuhnya, dengan mengayuh sepeda seluruh anggota badan bergerak dalam harmoni. Dua tungkai kaki mengayuh pedal seirama, mata memandang awas ke depan, tangan menggenggam kemudi seraya jari waspada menarik tuas rem.
Pemberian hadiah ini tidak mengenal usia, status, atau perbedaan, yang muda bisa memberikan hadiah kepada yang lebih tua, atau yang tua bisa memberikan hadiah kepada yang lebih muda, atasan bisa memberikan hadiah kepada bawahannya, dan bawahan juga bisa memberikan hadiah kepada atasannya.
Selama memberikan hadiah bukanlah beban bagi orang yang memberi dan dengan maksud atau keinginan yang baik, niscaya akan menjadi sebuah tindakan positif yang berdampak signifikan pada hubungan antar mahluk sosial. Nah sekarang tinggal kita fikirkan, kepada siapa kita akan memberi hadiah? Dan dari siapa juga kita akan menerima hadiah?.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H