Mohon tunggu...
Yusdrian Triyatman
Yusdrian Triyatman Mohon Tunggu... Guru

saya adalah seorang guru

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Hari Idul Fitri Teman Saya Istrinya Meninggal

23 April 2023   20:49 Diperbarui: 23 April 2023   20:53 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sabtu, 22 April 2023 bertepatan dengan hari raya idul fitri, menjelang magrib saya pulang ketemu di jalan seorang teman dan saya sapa kemudian teman ini memeberi kabar bahwa istrinya jajat meninggal, jajat adalah teman baik saya teman seperjuangan menyiarkan majlis holawat di kampung kecil saya, sontak mendengar hal itu, pikiran saya langsung tertuju ke lokasi di mana istri sahabat saya meninggal, ternyata di rumah sakit di jalan sawo jajar, berhubung saya lagi bonceng istri dan anak saya, saya bawa pulang dulu, dan kemudian saya lanjut shalat magrib, setelah shalat magrib saya juga info kan lagi ke a soni salah satu saudara dan teman jajat juga, mendengar hal itu a soni juga kaget, kemudian kita koordinasi dengan sebagian jamaah, hasilnya kita langsung ke rumah sakit sebagian di motor, sebagian di mobil. Ketika sampai di rumah sakit, jajat ketemu saya langsung nangis mememluk saya dan saya pun terbawa sedih, karena jajat masih muda, udah punya anak dua masih kecil, yang 1 belum sekolah, satu lagi sudah kelas sd, dan di saat itu juga jajat di tinggal oleh istrinya, dan dalam dekapan itu saya hanya bisa mengucapkan sabar ya jat, dan tidak lupa suruh istighfar dan baca sholawat, cukup lama jajat memeluk saya, karena jajat hidup bertetangga dengan saya dan memang saudara jajat pada jauh, jadi saya selaku  temannya mungkin sangat-sangat dibutuhkan momen seperti ini, singkat cerita saya dan jamaah mau ikut ke lokasi istrinya jajat yaitu daerah pedalaman dan jauh banget melewati pariwisata gunung halimun,. Perjalanan pun di mulai ada 3 mobil yang ke lokasi istri jajat, mobil 1 ambulan dari rumah sakait yang bersangkutan yang membawa jenazah istri jajat, mobil 2 ambulan dari desa nya jajat yaitu di cikampak yang membawa keluarrga jajat, dan mobil ke 3 adalah jamaah sholawat alias teman-teman jajat, termasuk saya juga ada di dalam mobil ke 3 ini, berangkat dari rumas sakit jam 21.30 perjalanan di mobil dimulai di iringi denga hujan yang cukup deras, awalnya kami biasa saja, setelah lama kelamaan perjalanan belum sampai-sampai sudah 1 jam lebih bahkan medan perjalannya pun menyeramkan melewati hutan dan tanjakan yang begitu berkelok kelok membuat hati kami di dalam mobil was was, tapi kami semua sambil sholawatan satu sisi untuk menghibur jajat juga.  Dan ini adalah momen yang luar biasa perjalanan malam hari ke lokasi yang sangat sangat banget jauuhnya. Sudah berhenti mobil, ternyata kita turun dari mobil dan harus berjalan kaki kurang lebih perjalanannya sangat licin dan jalan setapak, tapi salut luar biasa warga setempat sangat kompak membantu jenajah di antarkan ke rumahnya. Kurang lebih setelah turun dari mobil kita jalan lagi 1 kilo an, dan medannya pun luar biasa naik terus ke atas mana jalan masih tanah di campur batu dan air. Harus ekstra hati-hati saat perjalanan dari turun mobil ke rumah istinya jajat, kami pun semua ikut dan selama perjalanan wah perjalanannya menyeramkan dan juga menyenangkan walau pun kondisi malam dan sebagian jamaah ada yang ngeluh karena medannya yang sangat menantang dan gelap, melalui sawah-sawah dan melewati tangga-tangga alami yang terbuat dari tanah. Semua tergerak hati jamaah ingin ikut karena jajat orang nya yang baik dan selalu bersosial jadi kami pun sangat antusias untuk ikut ke lokasi istri jajat walaupun jauh banget. Apa moment yang luar biasa, yang luar biasa yaitu momen di mana saya dan teman-teman jamaah bisa menikmati alam yang sangat sunyi senyap sambil kita bersholawatan di dalam mobil tersebut, jalannya pun taka da lmaou sama sekali waduh luar biasa, momen yang tidak akan terlupakan di saat idul fitri. Dan akhirnya ternyata rumah nya ada di atas gunung, di di lokasi itu Cuma ada dua rumah, rumah istrinya jajat dan rumah tetangganya, sampai lokasi kami sampai jam 23.30 kmai menghangatkan dulu badan kami dengan meminum jahe, setelah itu kita wudhu dan mengajikan, setelah mengajikan lanjut deh kita pulang, dari rumah istri jajat jam 01.30 malam sampai rumah jam 04.00 sebelum subuh. Sungguh luar biaa perjalanan saat di idul fitri ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun