Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) adalah sebuah lembaga yang berfokus pada pengembangan kualitas keluarga yang ada di masyarakat melalui berbagai program seperti edukasi, pengembangan dan pelatihan, serta pemberdayaan keluarga. Program Puspaga dalam memberikan dukungan pada keluarga tak lepas dari anggota keluarga terutama para lansia. Kali ini puspaga hadir dalam kegiatan Puspaga Goes To Community yang berfokus pada kegiatan Edukasi Kesehatan Mental pada Lansia. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Kedung Baruk dan diikuti oleh 45 Lansia yang ada di Kelurahan Kedung Baruk.
Mengapa Penting?
Seiring bertambahnya usia, lansia sering kali menghadapi berbagai perubahan fisik dan sosial yang dapat memengaruhi kondisi mental mereka. Tak jarang mereka mulai kehilangan hal hal yang dulu biasanya mereka lakukan semasa usia muda. Karena hal itulah terkadang lansia mengalami beberapa masalah yang berkaitan dengan kesehatan mentalnya seperti :
- Stress
Yang disebabkan oleh kondisi fisik yang menurun, Kondisi lingkungan yang berubah, adanya lansia yang kurang diperhatikan keluarganya, dan ketakutan akan ditinggal pergi, takut menyusahkan anak atau keluarga, takut ditinggal pasangan, takut tidak diperhatikan oleh masyarakat atau lingkungan sosialnya dan masih banyak lagi penyebabnya. Stress menyebabkan lansia cenderung murung dan rentan terkena penyakit.
- Kecemasan berlebih
Biasanya diakibatkan oleh kecemasan berlebihan hal/ peristiwa yang terjadi pada orang lain (melihat berita/ mendengar/ membayangkan), Sering marah dan sangat sensitif, serta terkadang merasa tubuhnya mengalami rasa sakit yang sebenarnya tidak terjadi. Kecemasan berlebihan menyebabkan lansia sulit tidur, sensitif dan mudah marah, serta membuatnya mengalami stress dan depresi.
- Depresi
Perasaan Depresi muncul dan sering terjadi pada lansia karena seiring bertambahnya usia menyebabkan kondisi fisik, sosial, dan hal hal lainnya berubah. Â Gangguan depresi pada lansia dapat menyebabkan lansia mengalami kesulitan tidur, nyeri otot dan sendi. gangguan cemas berlebih, berkurangnya nafsu makan dan gairah untuk beraktivitas, dan bahkan ada kecenderungan muncul perasaan bunuh diri.
- Paranoid
Perasaaan curiga berlebihan pada lansia muncul karena pengalaman yang tidak menyenangkan yang pernah dialami. Hal ini ditunjukkan dengan perasaan terancam, ada yang membicarakan atau sedang berkomplot untuk melukainya, dan perasaan curiga dan keinginan untuk memusuhi orang lain tanpa ada alasan yang jelas. Paranoid ini membuat lansia merasa tidak aman, mudah tersinggung dan marah, serta menggangu aktivitas sehari hari.
Cara MenjagaÂ
- Mengajarkan rasa syukur dan menyadari bahwa masa lansia merupakan proses alamiah yang dialami setiap orang. Hal ini membuat lansia dapat menerima perubahan yang dialami dan akhirnya bisa menjalani aktivitasnya.
- Memastikan lansia tetap melakukan kegiatan yang produktif yang dapat mendorong dan merangsang semangat hidup (meningkatkan emosi dan pikiran yang positif). Hal ini untuk mengalihkan pikiran lansia dari perasaan negatif seperti kesendirian dan perasaan takut.
- Mengajak lansia untuk ikut serta kegiatan sesama lansia yang merupakan wahana sosialisasi dan berbagi pengalaman. Hal ini selain untuk mengalihkan pikiran lansia dari perasaan negatif, juga dapat membangun relasi positif antar lansia sehingga mereka dapat saling menguatkan dan memberikan dukungan
- Memastikan lansia untuk tidak menarik diri dalam kegiatan sosial dan selalu menjalin komunikasi dengan pasangan dan keluarga dalam menghadapi masa lansia. Hal ini agar lansia tetap merasa terhubung dan keberadaannya tetap dihargai oleh orang sekitar dan ia tidak merasa sendiri.
- Konsultasi dengan tenaga kesehatan, psikiater atau psikolog jika ditemukan tanda-tanda gangguan jiwa. Hal ini untuk mencegah kondisi atau gangguan mental pada lansia bertambah parah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H