Lagi Rame!

Slow Living di Temanggung: Sebuah Pengakuan

Awal Mula Jay Idzes Dipanggil Bang Jay

Pilkada Dipilih DPRD, antara Penghematan Anggaran dan Kemunduran Demokrasi

Rusunawa dan Transportasi Publik, Solusi Pekerja Muda?

Menjadi Koas yang Adaptif dan Kooperatif

Kenapa Kita Sering Membuang Ujung Ketimun?

Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Puisi

Rinduku Dalam Kantuk

26 Oktober 2024 04:09 Diperbarui: 26 Oktober 2024 04:13 42

+

Laporkan Konten

Laporkan Akun

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: album pribadi

Sumber: album pribadi

Sumber: album pribadi

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rinduku Dalam Kantuk

Sungguh Maha Benar Allah
tak ada sia-sia ciptaan-Nya
kantuk ini rehatkan hati gundah
pisahkan sejenak urusan dunia

Hanya ingin berkabar tidurlah
tutuplah mata ucaplah doa
mohon ampun segala salah
duka lara pun akan terlupa

Baca juga: Telah Sembuh Rinduku

Bersyukur nikmat melimpah
bersabar pun tanpa meminta
rinduku terantuk berpasrah
selimut malam kuatkan jiwa

Depok,26 Oktober 2024

Rinduku Dalam Kantuk

PuisiYusfi7Oktober2024

Baca juga: Rinduku Tercekal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Ketika Puisi Bersemi Kembali

Mohon tunggu...

Lihat Puisi Selengkapnya

Beri Komentar

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Konten

Laporkan Akun

Akun Terverifikasi

Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.

Pelajari selanjutnya.