Suatu hari kau merasa terpaksa
Rasa sungkan begitu menyiksa
Tak diberi tak tahan melihatnya
Diberi pun tak banyak kau punya
Bertumpu satu kaki tiada daya
Ditopang dua kaki bisa berupaya
Ragamu nan kuat usah kau sia-sia
Bangunlah tuk bekerja sepenuh jiwa
Bekal kau dapat gunakan seperlunya
Punggungmu menanggung beban derita
Jangan kau paksakan melebihi batas usia
Sisakan ruang berbagi menanti kaum papa
Hari ini penuhi harga diri dengan taqwa
Tak akan lekang terjemur terik hati riya
Tiada memaksa diri bermanis budi bahasa
Yang terdengar nyata tulus tak rekayasa
Begitu pun jangan kau paksakan cinta
Dia yang menolakmu sebagai pertanda
Ada cintamu yang lain bernilai lebih mulia
Kan hadir diiringi amanah Allah luar biasa
Dia yang kini menjauh di seberang dunia
Bukan tak pernah rindu deras melanda
Tapi dia telah mengganti guyuran doa
Demi damai tenang sesejuk panorama
Padi yang ditanam rumput tumbuh pula
Cabut rumput agar padi penuhi bulirnya
Jangan kau paksakan indah berbalut dusta
Apakah mampu memulihkan tuk percaya
Depok, 18 Januari 2023
--yusfi--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H