Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menunggumu Hingga Kepanasan

24 Desember 2022   19:38 Diperbarui: 24 Desember 2022   19:40 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi:Dokpri masjid Aqsho Klaten 

Menunggumu Hingga Kepanasan

Satu menit berlalu mentari yang redup
Menggamitku mendekati dedaun kuncup
Tak henti kantuk menyerang menyusup
Seketika ku cegah mata mengatup

Menunggumu detak jantung berdegup
Makin tinggi mentari menyusup
Bertolak pinggang tak menutup
Panas sudah lebih dari cukup

Lekas kau datang aku basah kuyup
Menghalau panas bertelungkup
Deras keringat rasa diantup
Dahaga seberat ditulup
Depok, 24 Desember 2022
-----yusafiati------

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun