Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku dan Kau di Antara 8 Miliar

18 November 2022   23:40 Diperbarui: 19 November 2022   03:37 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku dan Kau  Di Antara 8 Miliar

 Bagaimana bisa cepat ku temukan                Di antara berserakan anak manusia   Teraduk rupa dan warna bersamaan       Riuh suasana sorak tangis gelak tawa

 Bagaimana mudah ku bedakan                        Di antara berbagai aroma cita rasa        Samar harum menyebar memusingkan    Remang-remang disinari cahaya istimewa  

 Aku dan kau di antara delapan            Delapan miliar penghuni dunia            Takkan sedih tak cemas tak ketakutan    Negeri senantiasa beriman bertaqwa  

Delapan miliar pesatnya pertumbuhan  Potensi cerdas cermat berbeda bangsa  Setiap makhluk melata pun dijaminkan  Untuknya bagian rezeki yang tak terkira

 Bumi ini masih luas dihamparkan        Ajaklah manusia bijak di rimbanya             Tak boros tak berlaku sia-siakan           Negeri elok tata tentram raharja

 Berlarilah jika masih mampu kau lakukan   Agar aman hartamu tak dijarah tak disita   Baiknya awasi cermati agar tak kehilangan   Karna bumi bak disandera angkara murka

 Aku dan kau berjuang mencari jalan      Terkepung beribu juta pasang mata   Haruskah kita terdorong ke sisi tepian   Sudut terluar terpencil tertinggal terlara

  Aku dan kau bersatu tuk mengalahkan    Kesenjangan keadilan di negeri terpuja    Kini yang lama terkubur dibangkitkan    Yang tersembunyi kan terlihat nyata

 Pembangunan yang memanusiakan       Bukan sekedar hiasan tiada guna   Menyisakan ruang penghijauan               Bumi lestari sehat sejuk udara

Depok, 18 November 2022

-----yusafiati------

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun