Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sejauh Kaki Melangkah

17 November 2022   14:08 Diperbarui: 17 November 2022   14:11 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Medcom.id

Sejauh Kaki Melangkah

Apakah kau masih mengingatku
Setelah ribuan kali langkah berlalu
Sejauh kaki melangkah bersamamu
Baru terasa betapa lelah kakiku

Nyeri sendi berbaur gerak kaku
Mudah lelah badan terasa ngilu
Tulang berderit bagai suara pintu
Seakan memohon perhatikan diriku

Bila malam menghampiriku
Menyelubungi kesendirianku
Berpesan rehatlah sisihkan waktu
Sepanjang kaki menyusuri jalan berliku

Rasa tak adil diri ini berlaku
Tak hiraukan peringatanmu
Hati-hati usah terburu-buru
Sejenak tidur redupkan lampu

Sejauh kaki berhidmat untukmu
Berilah haknya untuk tenaga baru
Membuang penat menepiskan lesu
Naik turun landai tetaplah taati rambu

Baca juga: Salam Kerinduan

Tegaknya badan anggun terpadu
Ditopang jiwa tunduk tawadhu
Masa muda beranjak darimu
Kian banyak amal baikmu

Depok, 17 November 2022
-----yusafiati------

Baca juga: Pergilah Kenangan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun