Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Fase Demi Fase Perjalanan

21 Oktober 2022   00:58 Diperbarui: 21 Oktober 2022   01:06 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fase Demi Fase Perjalanan

Fase fitrah ruh suci terlindungi
Dalam genggaman kuasa ilahi
Semurni belum terkontaminasi
Terpisah ragawi di alam ruhani

Kalimat dua syahadat merestui
Berkah ikatan terkuat suami istri
Benih disemai pada rahim terpatri
Kelak tumbuh menjadi insan sejati

Saat kecil sungguh menyenangkan
Kakak beradik bersahaja berdekatan
Ada tawa tangis cela canda bergantian
Biasa berebut makanan berebut mainan
Mandi di kali mandi hujan suatu penantian
Meski dilarang tetapi itu tak kami hiraukan
Memasuki masa sekolah penuh kesibukan
Indahnya permainan dan banyak teman
Alangkah berharga sebuah kenangan
Tak kuasa terhapus di dalam ingatan

Suka duka pun mengisi lembar diari
Perjalanan cita cinta penuh memori
Hingga mulai terpaut sepasang hati
Babak baru sarat drama syair melodi

Membina menjaga sebuah generasi
Memantul cahaya asah asih asuh diri
Kendalikan jiwa dalam kembara emosi
Mengantarkan asa meraih harkat tinggi

Fase terkini menuju usia pertengahan
Intrik kehidupan bercorak bergantian
Roda pedati berputar terus berjalan
Menapaki jenjang ujian peradaban
Mengalir lintas di bait puisi pilihan
Belum sempurna keseimbangan
Terus berkarya demi kebaikan
Kan menepi ke awal kejadian
Beramal wujud pengabdian
Sambil menanti panggilan


Depok, 20 Oktober 2022
-----yusafiati------

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun