Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Kegelapan Cintamu

21 September 2022   00:35 Diperbarui: 21 September 2022   00:37 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Bola com

Di Kegelapan Cintamu

Gelap cintamu bertabur serpihan kelam
Tiada setitik embun datang menyiram
Cemas mengusung batin mencekam
Rindu telah lama layu terpendam

Bersama angin dan hujan semalam
Jejak tersisa di dedaunan muram
Berserakan melepas sulaman
Mengapa risau mendendam

Terang rembulan bersinar temaram
Menitip belas rindu terucap salam
Setia dipertanyakan terbungkam
Menoleh lesu mata kian suram

Cintamu menjauh di kegelapan malam
Tak ada citra senyap pun merunyam
Retak jiwa terbentur kata dikecam
Hilir menutup amarah geram

Tibalah keluh nyeri menghujam
Berilah setetes obat peredam
Lukaku kian berat mendalam
Peri cinta turut tenggelam

Kembali ke pemilik al qolam
Renungi Al Quran tuk paham
Kasih nan abadi bersemayam
Curahan cinta tak akan padam

Depok, 20 September 2022
-----yusafiati------

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Setulus Pandanwangi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun