Karena Emosi
terpendam rasa sementara
tak nyaman berlama-lama
meski sekilas di balik rana
hilangkan gundah gulana
tanpa pegangan kedua sisinya
berjalan diri menaiki tangga raga
menapaki hari penuh cela praduga
ini bukan perjalanan akhir segalanya
penghulu diri bertanya apa yang kau suka
silahkan jelajahi dunia usah tutup indra
arah pendengaran cermat sumber suara
pertajam penglihatan di sedikit cahaya
kedua tangan tunjukkan di mana berada
rentangkan saat keseimbangan ditanya
lisan pun arahkan kaki tegak perkasa
bicaralah sejujur-jujurnya tanpa jeda
semenjak emosi mengalir ke dada
menyempitkan pembuluh bijaksana
menyayat kulit merintih luka kecewa
kepercayaan nan putih tengah ternoda
karena emosi menyumbat pori-pori jera
dinilai sakti arahkan barisan bersenjata
ajak opini fakta khilaf menuai alpa
semua terhubung kata kunci cinta
fitrah cinta wanita harta tahta
mengguncang dunia sandiwara
kamera Tuhan tak henti mewarta
memaksa pengintai jujur berkata
karena emosi tak puas laknat durjana
setiap pribadi bersiap tuk mengudara
hingga terkuak aib diri dilihat massa
melepas busana penuh aji wibawa
tibalah gelap itu menjadi terang cahaya
jika sabar setia semua indah warnanya
kebenaran hadir mengalahkan pidana  jujur berkata membuka misteri duka