Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Mudah Meleleh Air Matamu

17 Juni 2022   22:46 Diperbarui: 18 Juni 2022   07:15 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan Mudah Meleleh Air Matamu

rasa sedih rasa duka
rasa kesal rasa kecewa
tak permisi datang seketika
amarah tertahan lewat kata

tak segan tertuang di barisan aksara
maksud baik belum tentu diterima
mudah terpotong maksud bicara
ya tak mudah menyamakan rasa

sulit rasanya membendung air mata
tak salah hilangkan sesak di dada
bila diri tak tahan diterpa murka
pasti cepat meleleh air mata

urusan dunia sering menguras tenaga
maksud baik diputar balik oleh pendusta
niat tulus digerus arus cemooh penghina
jujur berani dianggap ancam pelaku durjana

jangan mudah meleleh air matamu, ksatria
bentengi diri dengan tegar waspada
jangan melemahkan diri putus asa
tinggikan taqwa tetaplah ceria

jika kemaksiatan mudah ditampilkan mereka
bersainglah tunjukkan kesalehan masih ada
kuatkan ilmu kuatkan iman bermental baja
kuatkan ekonomi tetaplah beramal mulia

jangan mudah meleleh air matamu, perwira
bukan salahmu bila tersisih harta benda
usahlah kau menangisi urusan dunia
jika membuat alpa timbunan dosa

Depok, 17 Juni 2022

"nasehat terbaik untuk diri sendiri"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun