Aku Terima Kau Menjauhiku
Kesabaranku menunggu
tiga dekade setengah waktu
rentang waktu terputus temu
bersembunyi di balik relung kalbu
tanpa sapa salam senyum berpadu
senandung asmara terisi doa untukmu
ceruk bimbangku bermunajat kepadaMu
menikmati pengabdian peran istri dan ibu
tak sekejap pun kubisa melupakan dirimu
ratusan kilometer memisahkan kenangku
sepi luka kian terbalut resah tetapmerindu
tak henti berucap berharap bisa bertemu
akhirnya terkabul apa yang ku doa selalu
ku yakinkan ini bukan sekedar khayalku
kau terhubung sinyal rindu menggebu
ya Tuhanku jika ini tak baik aku tahu
amanah di antara egoku egomu
sesaat kau menghanyutkanku
terpesona indah janjimu
membuaiku syahdu
tiga purnama itu
berakhir haru
terima diriku
ku jauhiku
pintaku
ijinkanku
penawar pilu
adakah pelipurku
merelakan cintamu
kembali ke janji sucimu
aku terima kau menjauhiku
asal aku lebih dekat ke Tuhanku
jadikan duka ini penghapus dosaku
aku bertanya apa dirimu adalah jodohku
meski semua adalah kehendak Tuhanku bahagia terindah tak turuti hawa nafsu
telah tergantikan dengan hidayah ilmu
segala puji bagiMu tuhan penolongku
tak ingin ku berlarut buang umurku
Depok, 23 Mei 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H