Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rintik Hujan Malam Itu

11 Mei 2022   12:36 Diperbarui: 11 Mei 2022   12:39 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: kibrispdr.org

Rintik Hujan Malam Itu

Kadang mengingatkan keadaan
kelam malam menentramkan
malam dingin tiada teman
merenda nuansa buaian
seindah kata rayuan
kadang melupakan
nyeri luka sayatan

Menikam pelan
pengkhianatan

Kau permulaan
suatu kenangan
saat di kesunyian
kembali kutemukan
rindu rapi tersimpan
sepanjang penantian
ragu di persimpangan
aku ke kiri atau kanan
jawaban arah keakuan
ku pilih di antara haluan
kau pertahankan ikatan

Rintik hujan terjedakan
pintamu usah sedihkan
tak kan terputus jalinan
bahagiamu terwujudkan
debar menggema pujian

Rintik hujan itu kesimpulan
kan terbit cahaya kepastian
tetap menerobos kedinginan
dalam dekapan api kehangatan

Depok, 10 Mei 2022
-------------------

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun