Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Karena Kau Begitu Aku Begini

24 April 2022   02:01 Diperbarui: 24 April 2022   19:08 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena Kau Begitu Aku Begini

Tembok pun lelah tuk berdiam diri
dalam puncak kesenyapan meniti
memejamkan rindu berujung azali
pertautan kian beranjak menjauhi
tak gamang jika tiada khianat hati

Karena  kau begitu aku begini
celah pengintaian penjuru hari
membiru tak bersentuh empati
pengembaraan memburu peri
budi luhur nan dijunjung tinggi

Kau tiada paham pesona nurani
tanpa keindahan berkomunikasi
muliakan kehendak tuk meridhai
persembunyian niscaya terkuliti
dustamu nyata tersingkap nanti

Tak salah kan berpaling bidadari
gelap tiada bersinar  kering nyeri
kehangatanmu tak  hadir berseri
tercetuslah di matamu iri dengki
menghanguskan amal kau miliki

Karena kau begitu aku begini

Depok, 24 April  2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun