Puisi Pernah Tayang Tak ada Daur Ulang
Siang terasa suntuk
aku mencoba menepis kantuk
ku buka gudang puisi bertumpuk
setelah lama ku aduk-aduk
ku dapatkan puisi nyaris lapuk
ku bolak-baik di periuk
lumayan layak kudapuk
ku cari ilustrasi yang matuk
disunting diatur dibentuk
simpan tayang tak tampak di pelupuk
sekejap aku melesat ke pulau kapuk
terbangun serasa ada yang menepuk
sentuh gawai ada notifikasi masuk
konten tayang terulang kukira ceruk
menurutku adakah laku nan buruk
ke pencarian betulkah sambil ku ketuk
telusuri lagi oh ternyata pernah terpuruk
aku paham mengangguk-angguk
kiranya tak ada daur ulang karya buluk
baiklah terimakasih selamat dari terkutuk
ada jejak suara batuk
oops hilang terciduk
kembali duduk
segera kupeluk
oh jadi kikuk
Depok, 17 April 2022
#Hapuskan Dendammu #Pelipur Laraku Memaafkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H