Sentuhan angin melembut di  pipi
Tak ingin mengusik tatapan mata jeli
Menangkap rona mewangi
Anggukan takdzim demi kedatanganku
Senyum tipis melukis lembut pipimu
Aku tertegun menatap gadis manis itu
Masuklah Bu, temuilah ayah ibuku
Kata ayahku  betulkah engkau sahabat yang dinanti
Beberapa malam ayahku sering menyebut nama Kau Seputih Melati
Engkaukah wanita yang kerap dicari ayahku
Terlalu berkesan hingga ujung waktu
Ceritakanlah siapa dirimu, desak gadis lugu
Di balik kaca bening kulihat lelaki itu
Air hangat meleleh dari celah mataku
Tatapan sendu mewakili jawabanku
Aku menjengukmu kini
Aku sesali menunda langkah menemui
Kuterima wasiat darimu terakhir kali
"Jagalah putrimu
Buah cinta di masa lalu
Yang telah kurenggut darimu"
Depok, 24 Maret 2022
-----------------------
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H