Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Kau Hina Pelaku Maksiat

2 Maret 2022   12:41 Diperbarui: 2 Maret 2022   12:51 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Tagar.id

Jangan Kau Hina Pelaku Maksiat

Luka batin masih basah
Perih menjalar tak tertahankan
Angin kemarau pun kian menusuk

Telah kau sangka begitu parah
Bambu runcing kau tancapkan
Menembus sengit ke tulang rusuk

Aroma anyir mendesak tuk muntah
Tiada aroma terapi menenangkan
Jiwanya lusuh terjerembab tertunduk

Itulah bingkai penglihatan penuh sampah
Kau arahkan sinis pandangan
Tiadakah kau lihat batinnya kian terpuruk

Masihkah kau bersumpah serapah
Masihkah kau hina pelaku kemaksiatan
Yang kau maki menjelma bagai mimpi buruk

Agar kau rasakan setiap diri bisa bersalah
Seperti itulah sama kan kau rasakan
Bagaimana jika dihujani kata terkutuk

Segala makian darimu tariklah
Sujud syukur hidayah untuknya mohonkan
Allah lebih berkuasa atas segala makhluk

Depok, 2 Maret 2022
........................................

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun