Jangan Kau Hina Pelaku Maksiat
Luka batin masih basah
Perih menjalar tak tertahankan
Angin kemarau pun kian menusuk
Telah kau sangka begitu parah
Bambu runcing kau tancapkan
Menembus sengit ke tulang rusuk
Aroma anyir mendesak tuk muntah
Tiada aroma terapi menenangkan
Jiwanya lusuh terjerembab tertunduk
Itulah bingkai penglihatan penuh sampah
Kau arahkan sinis pandangan
Tiadakah kau lihat batinnya kian terpuruk
Masihkah kau bersumpah serapah
Masihkah kau hina pelaku kemaksiatan
Yang kau maki menjelma bagai mimpi buruk
Agar kau rasakan setiap diri bisa bersalah
Seperti itulah sama kan kau rasakan
Bagaimana jika dihujani kata terkutuk
Segala makian darimu tariklah
Sujud syukur hidayah untuknya mohonkan
Allah lebih berkuasa atas segala makhluk
Depok, 2 Maret 2022
........................................
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H