Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Musim Rindu Tiada Pupus

31 Januari 2022   14:26 Diperbarui: 31 Januari 2022   14:29 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musim Rindu Tiada Pupus

Bertanya pada angin tiada jawaban
Jawaban tertunda menanti hujan
Hujan membungkam dalam keraguan
Keraguan yang tercipta menggelisahkan

Menggelisahkan jiwa berbalut kerinduan
Kerinduan tiada pupus merasuk kesunyian
Kesunyian terhebat saat tertutup jalan
Jalan relung hatimu tersekat penjagaan

Penjagaan tak surut meretas rayuan
Rayuan maut pun tak menggoyahkan
Menggoyahkan benteng pertahanan
Pertahanan terkuat kusaksikan

Kusaksikan musim rindu tiada terpupuskan
Terpupuskan jerat asmara tak terwujudkan
Terwujudkan dalam bingkai pertemuan
Pertemuan dengan kekasih pujaan

Depok, 31 Januari 2022
===========================
Pujaan hati terindah tak terlupakan. Demi terpenuhi rasa rindu selalu mengingatnya, jalan satu-satunya mendekat kepada Allah pemilik pujaan hati itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun