Aku biarkan kau tumbuh liar di sekitarku
Semakin lama menarik hatiku
Laksana gunung dari jauh mempesonaku
Meski terasa biasa saja saat dekatmu
Kini mengapa kau menjauh dariku
Tiadakah kita ingin bersatu
Sudikah berada di  pot istimewaku
Tumbuh berkembang dalam dekapanku
Kau berbeda dari tumbuhan yang kutahu
Tumbuhan yang kujadikan tanamanku
Senyum ceriamu membawa ke masa lalu
Saat pernyataan cinta pertamaku
Rasa sesak dada menanggung rindu
Tanpa dzikir kepada Allah apa dayaku
Pesonamu mengakar dalam sanubariku
Hilangkan sesal mengapa dulu menolakmu
Kau seputih melati menjadi sebuah lagu
Nada yang mengalun menyentuh kalbu
Rasa bersamamu sepanjang waktu
Tiada terwujud hanya membisu
Purwokerto, 14 Januari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H