Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bertemanlah dengan Manusia

3 Januari 2022   03:02 Diperbarui: 3 Januari 2022   05:11 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bertemanlah Dengan Manusia

Saat di puncak kejayaan duniawi
Tiada perih menanti sesuap nasi
Air minum berbagai rasa kau nikmati
Tiada letih mencari penghibur hati

Senyum manismu canda tawamu di nanti
Idemu karyamu mendulang pundi-pundi
Riang akrab siapapun kan mendekati
Ingatkah nikmat mana yang kau dustai

Di tengah keramaian kau merasa sunyi
Ada teman istimewamu kau tak sudi
Sungguh dirimu manusia yang merugi
Logikamu menampik petunjuk ilahi

Bunga di taman hati tak menarik lagi
Bunga bangkai di hutan belantara kau cari
Warna pelangi tak membuatmu berseri
Daun nan hijau tak lagi menawan diri

Temanmu temanku kini tlah kau jauhi
Teman ilusinu kau rawat hati-hati
Jiwamu terganggu memuja benda mati
Cerminan iman telah terkontaminasi

Bertemanlah dengan manusia sejati
Dalam suka duka selalu menemani
Saat mati tak bisa menguburkan diri
Bertaubatlah jangan kau menzalimi diri

Depok, 3 Januari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun