Bertemanlah Dengan Manusia
Saat di puncak kejayaan duniawi
Tiada perih menanti sesuap nasi
Air minum berbagai rasa kau nikmati
Tiada letih mencari penghibur hati
Senyum manismu canda tawamu di nanti
Idemu karyamu mendulang pundi-pundi
Riang akrab siapapun kan mendekati
Ingatkah nikmat mana yang kau dustai
Di tengah keramaian kau merasa sunyi
Ada teman istimewamu kau tak sudi
Sungguh dirimu manusia yang merugi
Logikamu menampik petunjuk ilahi
Bunga di taman hati tak menarik lagi
Bunga bangkai di hutan belantara kau cari
Warna pelangi tak membuatmu berseri
Daun nan hijau tak lagi menawan diri
Temanmu temanku kini tlah kau jauhi
Teman ilusinu kau rawat hati-hati
Jiwamu terganggu memuja benda mati
Cerminan iman telah terkontaminasi
Bertemanlah dengan manusia sejati
Dalam suka duka selalu menemani
Saat mati tak bisa menguburkan diri
Bertaubatlah jangan kau menzalimi diri
Depok, 3 Januari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H