Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mendung Hatiku Berpayung Keramaian

30 Desember 2021   16:05 Diperbarui: 30 Desember 2021   17:16 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: fotokatakata.com

Mendung Hatiku Berpayung Keramaian

Dunia menyempit penuh bayang-bayang masa lalu
Menyapu serpihan lara agar tak tertusuk lagi hatiku
Terkumpul sampah keluh rindu bertabur pilu
Asap asmara membubung mengusir penggangu

Jalan nan basah menandai sisa luka hatiku
Belum kering dedaunan mengusap tangisku
Awan hitam  menghampiri atap pikiranku
Kucoba membentangkan payung pelipur sendu

Takkan terhenti langkah meski kau halangi batang berduri di jalanku
Setajam pisaumu mencaci menyingkirkan kayu
Roda hidup berputar mengejar harapan baru
Mendung hatiku berpayung keramaian seru

Takkan berarti kau coba menabur garam di luka baru
Balutan ketabahan diilhamkan Tuhanku
Curahan hujan penuh rahmat ku tunggu
Hening pun seketika riuh memandang ketegaran di hadapanku  

Puji syukur setiap keadaan di bumiku
Doa dan ikhtiar beriring mengetuk pintu
Halal dan baik syarat yang perlu
Nyata  menampik bujuk rayu

Depok, 30 Desember 2021

" Masih terbentang luas harapan baru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun