Mendung Hatiku Berpayung Keramaian
Dunia menyempit penuh bayang-bayang masa lalu
Menyapu serpihan lara agar tak tertusuk lagi hatiku
Terkumpul sampah keluh rindu bertabur pilu
Asap asmara membubung mengusir penggangu
Jalan nan basah menandai sisa luka hatiku
Belum kering dedaunan mengusap tangisku
Awan hitam  menghampiri atap pikiranku
Kucoba membentangkan payung pelipur sendu
Takkan terhenti langkah meski kau halangi batang berduri di jalanku
Setajam pisaumu mencaci menyingkirkan kayu
Roda hidup berputar mengejar harapan baru
Mendung hatiku berpayung keramaian seru
Takkan berarti kau coba menabur garam di luka baru
Balutan ketabahan diilhamkan Tuhanku
Curahan hujan penuh rahmat ku tunggu
Hening pun seketika riuh memandang ketegaran di hadapanku Â
Puji syukur setiap keadaan di bumiku
Doa dan ikhtiar beriring mengetuk pintu
Halal dan baik syarat yang perlu
Nyata  menampik bujuk rayu
Depok, 30 Desember 2021
" Masih terbentang luas harapan baru
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H