Berbuatlah Sesukamu Jika Tak Malu
Terik mentari perlahan meredup tertutup awan hitam
Awan hitam berlarian dikejar angin yang siap mencengkeram
Kokok ayam di hutan bersahutan mengabarkan suasana mencekam
Manusia hilir mudik menunggu kepastian alam
Apakah ini yang dijanjikan Tuhan sejak masa silam
Lepas terhempas terjungkal ke jurang curam
Umur yang terampas mengerang menuju jahanam
Terhenyak insan yang masih ada iman bersemayam
Akal jernih terpengarah menyingkap kelam
Kemarin telah berlalu mengenang sesal yang terdalam
Akankah terus menikmati sesukamu tanpa melihat halal haram?
Dari mana untuk apa harta yang kini kau pendam?
Alunan musik dan romantisme kecurangan membius menerkam
Isyarat terucap untukmu kembali ke alam
Malu telah hilang diterpa sebuah paham
Akhirnya keindahan dan keelokan berubah luka lebam
Namun kasih Allah terbuka lebar untuk taubatmu di saat terang siang ataupun di gelap malam
Depok, 27 November 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H