SAAT DIRI TERCEBUR
DALAM KOLAM PUISI
Sejak awal dikenalkan denganmu
Aku bermaksud memenuhi tugas matkul dari dosenku
Aku hanya sekedar mencicipi menu baru
Tepatnya 5 November 2020 yang lalu
Di salah satu postingan facebook-ku
Ide menulis"Menjawab Ejekan" di nomer satu
Rasa ingin berbagi nikmat hidayah Tuhanku
Ide menulis di sosbud humaniora agama hingga artikel ke-18 di tanggal 17 September duaribu dua puluh satu
Tak ada niat lain selain mencari ilmu
Enyahkan dari ingin dipuiji atau hitung poin darimu
Raih angka dan jenjang bukan tujuanku
Cerita  hidup dan curahan hati yang mengajariku
Emosi kritisi mencari solusi  setiap waktu
Bersamamu kubebas  menuangkan untain kata tanpa ragu meski sedikit malu
Uraian isi hati dalam awal judul  puisiku menjadi teman setiaku
Ruang baru kuisi tanpa pengaruh para pendahulu
Di awal Oktober 2021 pertama tayang "Sajak Usang Nyaris Terbuang" di tempatmu
Aku tak  ingin terpengaruh karya para seniorku
Lepas dari mengambil ide apalagi meniru
Akhir Oktober Alhamdulillah bersyukur tercapai  puisi tiga puluh satu
Maafkan  aku masih bayi telur yang  baru berinteraksi seumpama ikan di kolam sudah  ada ikan kakap ikan gurame ikan lele ikan emas ikan nila atau ikan sapu-sapu
Kompasiana tak terasa setahun berlalu
0brolan dalam puisiku belum  ada pujian terindah untukmu
Lapangkan hati jika masih banyak cela dalam karyaku
Aku ingin ada yang menampung nbuan kata yang berkumpul di otakku
Muhasabah diri menata emosi mengukir prestasi motivasi diri untuk maju
Penyemangat diri mengisi waktu
Umur yang tersisa mencari ilmu
Ingatkan diri bertemu Rabbku
Siapkan bekal surga yang dituju
Ijinkan diri menebar benih kebaikan hingga akhir hayatku
Depok , 6 November 202 I
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H