Pengakuan Dia
==================
Rentang  waktu tiga dasa warsa
Mengendap-endap mencari diary yang tersisa
Entah mengapa begitu menggelitik rasa
Tumpukan kenangan yang mengingatkan banyak dosa
Merasa diri sudah berjasa
Menanamkan aneka citra luar biasa
Membangun kesenangan demi esok lusa
Menebar pesona menembus damai sentosa
Di pungutnya lembaran lusuh perlahan dibaca sebuah prosa
Tersusun indah rangkaian kata melukis romansa
Bibirnya mulai melengkung mengangkat raut wajah meski bercampur nelangsa
Dia telah meninggalkan mereka dengan terpaksa
Mendustai kewajiban dan merampas asa
Mengembara  mengejar mimpi menyusuri lorong-lorong desa
Panjang angan menjadi seorang penguasa
Sampailah  kini di ujung usia
Harta tahta wanita telah meninabobokan dengan leluasa
Hasrat kembali menuju takdir Sang Kuasa
Menyerahkan hak mereka seberat apapun harus bisa
Purna sudah balasan dia  terima dalam batin tersiksa
Perilaku  dusta  terbongkar meruntuhkan sketsa
Aib masa lalu menuntun dia ke jurang binasa Â
Sehebat dirinya menyembunyikan semua, takkan sedahsyat doa yang menyibak tirai angkasa
Pengakuan pendosa
Menebus diri berpuasa
Tak ada kata terlambat usaha
Allah mencintai hambaNya yang beribadah sepanjang masa
Depok, 21 Oktober 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H