Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bilakah Kau Tepati Janji

13 Oktober 2021   00:52 Diperbarui: 13 Oktober 2021   01:13 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bilakah Kau Tepati Janji

Tiga kali salam dan ketukan pintu
Tak ada jawaban setelah jeda menunggu
Kesekian kalinya dia menggerutu
Tak ada suara seakan kau gagu

Ini kisah aku, dia, dan dirimu menjadi satu
Bukan sekali dua kali ini membelenggu
Mencekik, mencengkeram,mengganjal dengan batu
Kau biarkan hijab kejujuran berbuah ragu

Begitu derasnya air ke jalan buntu
Berbelok arah melintas tugu
Berkelit sedikit terkena sepatu
Bersenandung berirama lagu

Detak jantungku semakin tak menentu
Menggugah sepakat di hari Minggu
Okelah kalau maunya begitu
Tangan mengepal di depan dagu

Kau dan dia telah bersekutu
Tak pelak berusaha mengganggu
Hebatnya jika musuh bersatu
Yang benar akan terasing terbelenggu

Ikrar sumpah janji menyatu
Memaksaku tetap di ruang tunggu
Tak gentar menghadapi hantu
Menagih amanah kepada manusia belagu yang berlagak lugu

Depok,13 Oktober 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun