BAHASA KASIH
Pagi, siang, sore, Â dan malam bergantian
Menjadi penantian sepanjang  zaman
Luluh lantak hilang harapan
Meronta jiwa menggenggam puing reruntuhan
Beranda menyempit menampung ribuan
Tirai tersibak  menyambut  riuh tepuk tangan
Begitu bangga hati sang perempuan
Cita dan cinta kembali dipertemukan
Mata terpenjam mengintai pikiran
Gemuruh melaju nyaring bersahutan
Lonceng  kemenangan siap dibunyikan
Sang lelaki tak kunjung datang menyaksikan
Bahasa cinta sering tak tersampaikan
Jikalau kau dan dia tak paham arti sindiran
Bahasa kasih sering terabaikan
Jikalau kau dan dia tak lagi saling membutuhkan
Seribu kata yang berhamburan
Sang lelaki pikir hanya omelan
Seribu diam dalam bahasa kelelahan
Sang perempuan pikir hanya sebuah penolakan
Dalam lika- liku kehidupan
Tiada yang serba kebetulan
Lihatlah begitu dahsyat bahasa kasih tanpa imbalan
Batu kau lempar mangga kau dapatkan
Maha Kasih dan Maha Sayang hanyalah milik Tuhan   Â
Menjadikan mawadah warohmah di antara kalian
Jodoh telah dipertemukan           Â
Agar ada kecenderungan saling menenangkan