Sajak Usang  Nyaris Terbuang
Desir angin semakin memekakkan
Jatuhnya air tak lagi gemericik menenangkan
Pucuk cemara tak sehalus  rambut perawan
Sekuntum mawar pun tiada lagi bermekaran
Jejak langkahnya di tanah basah
Menopang jasad diri yang pasrah
Lentik lentur mengikuti busur panah
Nyanyian luka pun semakin terasa indah
Kembali ke hari kemarin takkan terjadi
Mengulang momen cinta tak lagi
Hasrat diri mengubur ilusi
Tak faedah mengharap orang memberi
Kembali terduduk menanti masa ke tiga
Batin tak henti dzikir menyapa
kepada dzat Yang Maha Memalingkan hati arahkan hatiku untuk asa
Berkat rahmatNya merona senyum bahagia
Rangkaian indah kata bersyukurÂ
Membenamkan diri sujud tersungkur