Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tak Sebesar Kau Kira

11 September 2021   15:12 Diperbarui: 11 September 2021   15:15 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,
TAK SEBESAR KAU KIRA

Semua orang ingin diperhatikan, diperlakukan dengan baik, merasa penting atau dihormati oleh orang di sekitarnya. Terutama orang-orang terdekatnya. 

Maka bila suatu saat tak terpenuhi, tak sedikit yang merasa terabaikan. Ngambek, ngomel, di depan orang yang kita inginkan bahkan ingin juga didengar oleh orang lain, bahkan orang banyak seolah diri kita orang yang tersakiti. Tak jarang terus dijadikan status di media sosial. Wow! 

Misalnya saat nama kita tak disebut dalam salam penghormatan dalam suatu pertemuan terasa kecewa, merasa dikesampingkan. Atau tiba-tiba melihat postingan teman, saudara, atau tetangga sedang jalan-jalan, kumpul makan-makan sementara kita tidak diajak apalagi dikasih tahu.

Langkah apa supaya kita tak selalu membesar-besarkan masalah yang sebenarnya tak begitu penting, mengingat hal itu anggap saja "belum rezeqi". Karena sikap tawadhu' jadi hilang jika mempeturutkan hawa nafsu kita. 

Yuk, berusaha sadar diri, masih banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai obat menghilangkan penyakit hati satu ini yaitu berprasangka buruk. Berprasangka buruk bisa menjadi sebab penyakit hati lainnya. Apakah berprasangka buruk kepada diri sendiri, orang lain, atau kepada Allah SWT.

Dalam hubungan dengan pasangan, teman, keluarga, atau isu-isu yang berkembang di masyarakat sering kita menanggapi terlalu berlebihan padahal masalah itu sepele. Bukan masalah menyepelekan masalah tapi kita kadang punya waktu yang terbatas sehingga harus secara bijak  menggunakan waktu dengan baik ya.

  1. Untuk menghindarinya mungkin kita bisa mencari tahu apa akar permasalahannya, kemudian ya lebih baik ungkapkan perasaan yang tidak nyaman secara langsung kepada yang bersangkutan. Jika tidak tepat orang kadang akan membuat orang itu salah mengerti
  2. Daripada kita menyuruh orang lain untuk menyampaikan,  nanti ada nggak sesuai dengan yang kita sampaikan akhirnya jadi salah tafsir.
  3. Setiap orang pasti akan menghadapi berbagai masalah  tapi kalau terlalu memikirkan masalah yang kecil itu padahal ada masalah yang lebih besar tidak tersentuh untuk kita selesaikan.Ya sebaiknya  kita harus menempuh hidup baru untuk melupakan sesuatu masalah yang sebenarnya sepele, jika banyak hal yang masih banyak bermanfaat.
  4. Menyelesaikan masalah, dan bagaimana caranya untuk tidak berlarut-larut memikirkan sesuatu yang sepele.

    Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

    "Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),"
    (QS. Al-Insyirah 94: Ayat 7)

    Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, kalau saja kita terus berupaya, banyak beristighfar dan taati apa yang Allah perintahkan dan jauhi apa yang Allah larang. Kembalilah kepada Allah jika merasa masalah itu berat untuk kita.

    "Bukankah Dia (Allah) yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah (pemimpin) di Bumi? Apakah di samping Allah ada Tuhan (yang lain)? Sedikit sekali (nikmat Allah) yang kamu ingat."
    (QS. An-Naml 27: Ayat 62)

    Tetaplah hadirkan Allah di setiap permasalahanmu. Dialah Allah Yang Maha Memudahkan dari apa yang kita anggap sulit sekalipun.

    Wallahua'lam bishshowab.

    #comebackflashbackSR.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun