Bismillah,
Kisah Kasih Tak Sampai
   Teruntuk dirimu yang kini berusia puluhan tahun, sudah menjadi seorang ayah, ibu, atau kakek nenek  bahkan yang masih belasan tahun, masih muda belia, yah banyak yang mengalami. Saat perasaan terindah tak pernah tersampaikan, hanya gemuruh dan riuh di hati .Â
   Apalah daya bagi pejuang cinta yang jago kandang. Mungkin dari hembusan dan helaan nafas saja sudah sulit apalagi berhadapan dengan yang diidolakan.Â
   Rasa indah hanya milik orang-orang yang penuh percaya diri dengan segala fasilitas duniawinya. Sementara yang punya sedikit kepercayaan dirinya hanya bisa mengintip di balik horden, di balik jendela kaca yang bening . Sehingga hanya puisi-puisi, dan syair karbitan tapi menyentuh jiwanya sebagai tempat curahan hati terpercaya.Â
Hingga suatu masa ditemukan kenangan sang pujaan hati di masa lalu yang takkan pernah bertatap muka langsung.Â
"Pesona asmaramu ternyata semudah hembusan nafas, namun melupakanmu sesulit menarik nafas. Dirimu hanya lorong sepi  yang  sedikit orang lalui.
Dirimu hanya sebatang kayu kian merapuh."
   Kasihanilah dirimu untuk tidak menghiba terus dengan kisah kasihmu yang tidak sampai itu. Yuk berdialog dengan diri kita apa yang sebaiknya dilakukan untuk menyelamatkan diri dari rasa sedih yang hilang timbul hingga bisa berkepanjangan ini?
Tiada  bersalah jika kasih tak sampai
Takkan menyesal jika  kisah tak berlanjut.
Tak usah berharap waktu yang merubahnya. Lakukan yang bermanfaat, dan berdaya guna agar perasaanmu dapat teralihkan dan lama-kelamaan kamu bisa melupakan dia.
Tiadalah sesal andai saja  tidak pernah menyukainya  takkan terjadi kerinduan.
Itu hanya  semakin membuat nelangsa dirimu.