Rabu.8/9, sekitar 30 buruh migran berkumpul di depan Shui On Centre, dimana kantor Konsulat Jenderal Meksiko di Hong Kong berada, untuk mengutuk keras pembantaian brutal yang terjadi kepada 72 migran tidak berdokumen di Tamaulipas, Meksiko.
Aksi solidaritas ini diadakan oleh Aliansi Migran Internasional (IMA) bersama Asian Migrant Coordinating Body (AMCB), Bagong-Alyansang Makabayan Hong Kong (HK Bayan) dan Liga Internasional Perjuangan Rakyat Hong Kong (ILPS-HK). Poster yang tertuang dalam bahasa Inggris, Cina dan Spanyol,diusung para demonstran mendesak agar pemerintah Meksiko segera mempercepat pengusutan penbantaian terhadap 72 buruh migran tidak berdokumen pada tanggal 24 Agustus. Para buruh migran ini datang dari berbagai negara di Latin Amerika. Ramon Bultron, anggota Badan Koordinasi Internasional dari IMA dan Karsiwen dari AMCB dalam pidatonya menyampaikan maraknya kasus-kasus semacam ini di Amerika Latin dan berbagai belahan dunia lainnya termasuk Asia. Keduanya juga menyerukan tuntutan-tuntutan pemerintah Meksiko. Namun Konsulat Jenderal Meksiko di Hong Kong justru mempersulit ketika perwakilan para demonstran ingin menyerahkan petisi tuntutannya. Awalnya mereka hanya mengijikan 2 orang perwakilan untuk naik ke kantor mereka tanpa kamera, padahal rencananya 4 orang perwakilan ditugaskan menyerahkan petisi. Ketika diminta turun menerima petisi, mereka juga menolak. "Kami hanya ingin meminta pemerintah Meksiko agar memperhatikan segera memberi keadilan bagi 72 migran yang telah dibantai ini. Namun mereka justru enak-enakan diatas dan menolak menerima petisi kami".Ujar Eni Lestari Ketua IMA. Para demonstran akhirnya memutuskan bubar dan petisi tersebut tetap dikirimkan melalui fax ke kantor Konsulat Jenderal Meksiko di Hong Kong.(yusa/eni/hkg)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI