Mohon tunggu...
Yustrini
Yustrini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis juga di www.catatanyustrini.com

Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahagianya Punya Kebun Buah dan Sayur Sendiri

10 April 2019   17:28 Diperbarui: 10 April 2019   17:56 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari dulu saya memiliki impian jika punya rumah sendiri akan menyisakan sebagian tanah di halaman belakang untuk memelihara tanaman buah dan sayur. Kemungkinan untuk berkebun sendiri tentu lebih besar jika membeli tanah di pedesaan, sebab hunian di kota kini makin sempit saja. 

Kian lama kian banyak bertumbuh bangunan yang tidak lagi ramah dengan lingkungan. Sedih rasanya melihat hamparan sawah banyak berubah menjadi bangunan permanen. 

Bersyukur masih bisa menyewa rumah yang memiliki tetangga hobi berkebun. Pemilik rumah tak menghabiskan tanahnya untuk dibangun tetapi juga ditanami berbagai tanaman sayur dan buah. Ada pisang, pepaya, mangga, ketela, cabai, terong, daun katuk, pare dan labu siam. 

Meski tidak banyak hasilnya, namun kerap kali juga saya kebagian mencicipi hasil kebunnya. Bagi sebagian kaum millenial mungkin tidak tertarik dengan buah seperti Pepaya dan Pisang. Maklumlah keberadaan dua jenis buah lokal ini dianggap kurang menarik jika dibandingkan dengan kehadiran buah lain seperti stroberi dan anggur. 

Padahal buah Pepaya ini sangat berkhasiat untuk melancarkan pencernaan, mencegah sembelit, mengobati sariawan. Pisang juga bagus untuk menurunkan tekanan darah, membantu pencernaan, kaya akan vitamin C, melawan Anemia, meningkatkan kesehatan jantung. 

Keduanya juga enak buat dimakan sebagai cemilan seperti Sop buah Pepaya, Pisang goreng, Kolak Pisang, dll. Maka berbahagialah orang yang masih memiliki lahan sisa di belakang atau depan rumahnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun