Mohon tunggu...
Yus Purnama
Yus Purnama Mohon Tunggu... -

gue individu merdeka.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Affair : Sama dengan cinta pertama

5 Februari 2011   12:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:52 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12969071252113859168

Memandang cinta yang datang dari langit memang berbahaya, seperti komet karena seolah – olah manusia tidak bertanggung jawab. Cinta juga konstruksi budaya. Segenap tindakan dan pikiran seseorang di bentuk oleh perjalanan kulturalnya. Dengan demikan, terhadap kondisi percintaan yang tidak memugkinkan perlembagaan social, seperti “affair”, manusia juga harus bersikap “fair”, tahu resikonya dan tidak menyalahkan takdir. Karena toh situasi sulit itu menjadi dilemma (“ia sudah bersuami / ia sudah beristri”). Bisa dipositifkan menjadi hubungan yang produktif. Tidak ada lagi perselingkuhan, melainkan sebuah kerja bersama yang kreatif . kimia – kreativitas inilah bentuk cinta yang matang dan tidak kekanak – kanakan dan harus di terima di sistem nilai manapun.

Affair sebetulnya sama dengan cinta pertama, mata bertemu mata, senyum bertemu senyum lantas halilitar menyambar, dunia berubah, hati berdegup.bedanya affair adalah hubungan yang dalam system nilai sosial tidak dilembagakan. Peradaban memberikan lokalisasi pelacuran, tapi tidak ada lokalisasi affair. Dengan demikian affair menjadi marjinal. Kalau anda terlibat affair, anda menjadi orang pinggiran. Hubungan cinta antara seorang suami/istri orang lain. Bagaimana mungkin dilembagakan?bagaimana mungkin dikatakan “boleh”? mereka nekad, dari pinggiran menuju ke tengah, tentu harus membayar suatu “harga sosial” juga, misalnya harus rela diramah gosip. Seperti sebuah infotaimen yang memaparkan pergulatan affair yang selalu menjadi opini masyarakat luas yang beragam. Sebuah affair bisa terjadi, karena merupakan misteri cinta yang tidak pernah terpahami, seperti yang di tulis oleh Chairil Anwar, “aku seperti kau, semua lekas berlalu/ aku dan tuti+greet +amoi…hati terlantar. Cinta adalah bahaya yang lekas jadi pudar” maka jika anda terlibat suatu affair, dalam kata – kata Gunawan Mohamad sebaiknya anda “bersiap untuk kecewa, besedih tanpa kata – kata”.kenapa? karena affair adalah jelas jenis hubungan cinta yang pasti berakhir dan tentu dalam pengertian bahwa perasaan berbunga – bunga itu menyurut, memudar dan akhirnya menghilang sama sekali. Mereka mempertahankan hubungan cinta menjadikan cinta mereka “abadi” dan tetap melanjutkan hubungan itu tanpa berbunga – bunga lagi, menjadi persahabatan agung yang mengandung setengah komitmen. Disebut setengah karena dalam persahabatan tidak ada saling menuntut, mewajibkan apalagi memiliki.

Cinta yang adil adalah adil menurut hukum dagang.”kalau aku memberi dan tidak menerima, berarti aku berkorban”.dalam pengertian ini berkorban seperti penderitaan, karena kehilangan sesuatu.memberi berartisuatu bentuk kehilangan, ini tidak produktif,tidak matang.lain jika memberi sebagai orang yang mempunyai kelebihan,aku memberi karena mampu.ini baru matang dan produktif. Hilangnya kesadaran seperti itu membuat orang memburu cinta seperti kehausan di padang pasir.

Jelas affair sebagai modus operandi masyarakat yang mengacu hukum dagang itu. “aku mendapatkan cinta dalam dunia yang terlembaga/perkawinan, mengapa aku tidak bisa mendapatinya di luar lembaga ini?”. Masalahnya, ketika cinta itu pudar, apakah itu harus mencari dan mencari lagi? Anda bisa kecanduan affair. Affair bukanlah suatu jalan keluar. Ya betul, affair adalah jalan buntu.

“aku menyukai sejarah kita, aku mencintaimu”, sisi lain dari satu tangkai “Bunga Pelangi” sebagai leteratur cinta sejati, keabadian tanpa harus mengalaminya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun