Mohon tunggu...
Yursel Noor Fadlurrahman
Yursel Noor Fadlurrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Belajar dan mengasah kemampuan dalam menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Unite for safety riding" dalam Antariksa 2024

25 Juli 2024   01:05 Diperbarui: 25 Juli 2024   11:29 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Antariksa atau Ajang Kreativitas Mahasiswa Komunikasi merupakan sebuah ruang bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Aisiyah Yogyakarta dalam menuangkan isi pemikiran dan kreativitas dalam menghadapi sebuah isu atau fenomena sosial yang terjadi. Pada Antariksa 20 Juli 2024 ini, Komunikasi Universitas Aisiyah Yogyakarta menghadirkan  sebuah ruang berupa workshop dengan tema "Unite For Safety Riding" sebagai sebuah jawaban dan tanggapan atas kasus atau tragedi kecelakaan yang akhir-akhir ini meningkat dan menjadi salah satu keresahan pada masyarakat, khususnya pada daerah Ringroad barat, DI Yogyakarta. Workshop ini di isi oleh beberapa pakar dari berbagai bidang seperti Polantas Kabupaten Sleman, Mas Rangga (influencer motor drivier), dan Honda. Selain itu workshop ini dibuka untuk umum sehingga warga setempat dapat berpartisipasi dalam workshop tersebut.

Angka dari meningkatnya jumlah kecelakaan pada daerah Ringroad barat ini tentunya tak lepas dari meningkatnya kasus pelanggaran berkendara. Menurut Polantas Kab. Sleman terdata bahwa jumlah kasus pelanggaran berkendara khususnya pada Mahasiswa meningkat menjadi 30-40% jumlah kasus pelanggaran. Meningkatnya jumlah pelanggaran ini biasanya terjadi karena kurang siapnya pengendara ketika melakukan sebuah perjalanan.

Menurut Mas Rang hal-hal yang perlu dipersiapkan ketika akan berkendara ada tiga hal. Yang pertama adalah memperhatikan dan mempersiapkan kondisi motor dalam kondisi prima, menurut Mas Rang kurangnya perhatian akan kondisi motor merupakan salah satu faktor utama di mana meningkatnya angka kecelakaan, contohnya seperti rem blong yang sangat krusial dalam berkendara terutama pada jalan menanjak atau menurun. Yang kedua menurut Mas Rang adalah kondisi fisik, kondisi fisik juga merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap meningkatnya kasus kecelakaan, salah satu contoh dari faktor kurangnya persiapan fisik adalah mengantuk, menurut Stephanus Aranditio pada Kompas, menurutnya mayoritas orang akan tetap melanjutkan berkendara dalam kondisi mengantuk dan sebesar 39% responden nyaris mengalami kecelakaan fatal. Dan yang terakhir sekaligus yang akan menjadi fokus utama pada artikel ini adalah kurangnya persiapan kondisi dan faktor psikologis.

Menurut Mas Rang kondisi psikologis juga merupakan salah satu alasan bagaimana meningkatnya kasus kecelakaan, mengapa demikian? Menurutnya, kondisi psikologis yang tidak stabil sangat berpengaruh terhadap seseorang ketika berkendara, contohnya seperti mudahnya seseorang terpancing ketika terjadi sesuatu di jalan, pancingan ini dapat memicu emosi seseorang, dan emosi ini dapat membahayakan baik pagi pengemudi maupun orang lain. Rakhmat (2001) menjelaskan salah satu pendekatan psikologi komunikasi merupakan  proses mengantarai stimuli dan respons   (Interanal Mediation Of Stimuli), sebuah proses atau hal-hal yang diterima oleh panca indra akan diambil oleh otak sehingga otak akan mengambil sebuah kesimpulan maupun tindakan. Contohnya seperti ketika seseorang menerima rangsangan emosi berdasarkan tindakan orang lain ketika berkendara, sehingga seseorang tersebut dapat memberikan sebuah tanggapan baik sebuah emosi atau pun sebuah tindakan.

Selain mempersiapakan kondisi psikologi diri, menurut Mas Rang perlu juga untuk mempersiapakan atau mengikuti behavior atau kondisi lingkungan masyarakat pada daerah tertentu. Menurutnya ketika berkendara walaupun skill berkendara kita baik, belum tentu skill berkendara masyarakat di sekitar baik juga, oleh karenanya kita harus aware akan kondisi lingkungan, selain itu kita juga perlu beradaptasi dengan kondisi lingkungan guna terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Referensi: 1. Angelia Putriana, Rahmi Sari Kasoema, Mukhoirotin, Dyah Gandasari Arifa Retnowuni, Ratih Siti Aminah, Eni Kardi Wiyati, Iskandar Kato M. Fikri Akbar, Athi' Linda Yani, Intan Mustika Sari. (2021). Psikologi Komunikasi.

                     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun