Adanya penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Teori Empirisme menekankan bahwa perkembangan manusia sepenuhnya ditentukan oleh lingkungan dan pendidikan. Faktor bawaan atau genetik tidak berperan, dan pengalaman dari lingkungan sosial, alam, dan budaya menjadi faktor utama yang membentuk individu. Pendidikan dilihat sebagai faktor utama yang bisa mengarahkan perkembangan manusia ke arah baik atau buruk.Â
Teori Nativisme, sebaliknya, berpendapat bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh faktor bawaan atau hereditas yang sudah ada sejak lahir. Pendidikan dan lingkungan dianggap tidak mampu mengubah potensi bawaan yang dimiliki anak. Jika seseorang memiliki pembawaan baik, ia akan berkembang menjadi individu yang baik, dan sebaliknya. Teori Konvergensi menggabungkan kedua pandangan tersebut, menyatakan bahwa perkembangan individu adalah hasil interaksi antara faktor bawaan dan faktor lingkungan. Menurut teori ini, manusia lahir dengan bakat atau potensi tertentu, namun potensi tersebut membutuhkan dukungan dari lingkungan untuk dapat berkembang sepenuhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H