Mohon tunggu...
Akhmad Faishal
Akhmad Faishal Mohon Tunggu... Administrasi - Suka nonton Film (Streaming)

Seorang pembaca buku sastra (dan suasana sekitar) yang masih amatiran.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Usaha Memisahkan Ideologi Kebangsaan dan Keagamaan

13 Juli 2017   06:39 Diperbarui: 13 Juli 2017   11:47 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan menganalisis dari masa lalu, kerusuhan yang tengah melanda Jakarta dan sekitarnya identik dengan agama. Kenyataan kemenangan ISIS dan Marawi mempengaruhi beberapa orang di Indonesia, terutama Jakarta untuk melakukan gerakan serupa, mencampurkan agama secara murni dalam proses politik yang cenderung sekular. Jelas, ini merupakan suatu bentuk konflik yang berisikan kepentingan golongan tertentu, bukan serta merta urusan sepele seperti konflik pribadi. Jika merujuk pada sejarah, seperti ada orang-orang atau kelompok yang mewarisi dendam masa lalu berkaitan dengan masalah penerapan ideologi di Indonesia, Agama ataukah Pancasila.

Usaha untuk membedakan Kebangsaan dan Agama haruslah disegerakan, karena kerusuhan ini bersifat continue (berkelanjutan). Sikap tegas pemerintah ditunggu dalam menyelesaikan ini dengan cara yang berbentuk apapun, secara tegas dan keras maupun dengan kelembutan. Pemerintah juga harus tegas dalam menjelaskan perbedaan ajaran kebangsaan dan ajaran agama, jika tidak begitu maka akan muncul lagi ide Amien Rais berkaitan dengan Perang Badar dalam situasi politik beberapa bulan yang lalu. Lucu, bukan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun