Bapak, apa kabarmu?
Disisi pencintamu yang sebenarnya
Â
Bapak tadi kutelepon pencintamu
Kudengar suara sisa - sisa amarahnya padaku
dia bercerita tentang kegiatanmu sekarang
Â
Sungguh aku bahagia mendengarnya, walaupun dilubuk hatiku masih tertancap namamu
Aku belum bisa menghapus bayangmu
Dan sepertinya tidak akan bisa
Â
Caramu memandangku
Caramu memperhatikanku
Â
Caramu memperlakukanku
Caramu mendengarkan setiap ocehanku
Â
Pernah ku bercerita, tentang tempat yang paling aman&nyaman
Tempat yang tidak mempunyai syarat
Tempat yang menyejukkan batinmu
Sekarang kau sudah di tempat itu
Â
Bapak, akupun sekarang sedang proses menuju tempat itu
Menunggu waktu
Aku ingin kepergianku dari sini secepatnya
Kubawa kenangan bersamu
Kubawa jauh kesana, kusimpan rapat
Â
Bapak, jangan engkau ulangi kejadian ini
Namamu tetap kusebut dalam doaku
Karena aku menyayangimu
Engkau telah mengambil rasaku&rasa itu telah kau bawa pergi
Selamat ya bapak. Sedih rasanya aku mengingatmu
Â
Â
Oh Tuhan, sekarang engkau hanyalah PREN
Â