KKN UNDIP telah menciptakan inovasi dalam mengatasi permasalahan ini yaitu pembuatan spray anti nyamuk yang aman bagi manusia dan efektif dalam mengusir nyamuk.Â
Dororejo, 6 Agustus 2023 - Desa Dororejo, meskipun terkenal dengan keindahan alamnya, tidak luput dari masalah sampah dan populasi nyamuk yang berpotensi menyebabkan penyakit. MahasiswaDalam latar belakang yang diberikan, terungkap bahwa banyaknya nyamuk di desa tersebut telah menyebabkan beberapa warga terjangkit demam berdarah. Spray anti nyamuk konvensional yang banyak beredar di pasaran ternyata mengandung bahan-bahan berbahaya seperti DEET dan DDVP. Untuk itu, tim KKN UNDIP mencari solusi dengan memanfaatkan potensi alam yang ada di sekitar desa.
Edukasi mengenai bahaya nyamuk Aedes aegypti, penyebab demam berdarah, dan cara pencegahannya menjadi bagian dari kegiatan ini. Dalam demonstrasi praktis, mahasiswa KKN UNDIP memperlihatkan cara pembuatan spray anti nyamuk menggunakan bahan alami berupa daun serai dan kulit jeruk. Keunggulan dari bahan-bahan ini terletak pada kandungan zat seperti metilheptenon, geraniol, dan sitronelal yang efektif mengusir nyamuk tanpa efek samping berbahaya.
"Dengan memanfaatkan bahan alami yang melimpah di sekitar kita, kita dapat menciptakan solusi nyata yang ramah lingkungan dan bermanfaat bagi masyarakat," ungkap salah satu anggota tim KKN UNDIP. Kegiatan ini diikuti oleh 17 ibu PKK Desa Dororejo yang tampak antusias mengikuti pembelajaran dan praktik pembuatan spray anti nyamuk. Mereka diberikan produk yang dihasilkan serta leaflet sebagai panduan untuk membuat spray ini di rumah.
Harapan dari kegiatan ini adalah agar masyarakat Desa Dororejo dapat turut serta dalam upaya pencegahan penyakit demam berdarah dengan memanfaatkan solusi alami yang telah diperkenalkan. Dengan adanya spray anti nyamuk berbahan dasar serai dan kulit jeruk ini, diharapkan populasi nyamuk dapat ditekan dan risiko penyakit dapat diminimalkan, sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H