Mohon tunggu...
yurike indri
yurike indri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Mahasiswa Jurusan Matematika Angkatan 2017

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Ajari Menghitung Jumlah Produksi Sampai Baper

6 Agustus 2020   11:12 Diperbarui: 6 Agustus 2020   11:51 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Ajari Menghitung Jumlah Produksi Sampai Baper

Pati(6/08/2020). Akibat adanya pandemi Covid19 Universitas Diponegoro (UNDIP) menyelanggarakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara daring, dengan tema yang diusung yaitu “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid19 Berbeasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”. Kegiatan KKN ini dimulai dari tanggal 5 Juli-15Agustus 2020 di daerah masing-masing.

Pada KKN kali ini setiap mahasiswa diwajibkan membawa dua program.Sama seperti Yurike Indri Yaning TYas, Salah satu mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2020 dari departemen Matematika, Fakultas Sains dan Matematika yang melakukan kegiatan KKN pulang kampung ini di dukuh Pandean, desa Margomulyo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati.

Program pertama yang dibawakan oleh yurike adalah edukasi kepada pelaku UMKM secara door to door dan pembagian modul mengenai perhitungan jumlah produksi yang optimal menggunakan metode Economic Production Quantity (EPQ). Sedangkan, program kedua yaitu pembuatan buku pendamping matematika yang disertai dengan kegiatan belajar matematika bareng menggunakan maedia Baper (Batang Napier).

Seperti yang telah kita ketahui, pandemi Covid19 ini sangat berdampak terhadap perekonomian Indonesia. Pelaku UMKM di dukuh Pandean desa Margomulyo sebaiknya memiliki kebijakan menghadapi pandemic ini, dengan menentukan jumlah produksi optimal, yang disesuaikan dengan besarnya jumlah permintaan di pasaran.

Hal ini bertujuan untuk menghindari kelebihan jumlah produksi yang nantinya mempengaruhi biaya produksi dan keuntungan yang diperoleh. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan Metode Economic Production Quantity (EPQ) dengan bantuan historis data penjualan.

“Para pelaku UMKM akan mendapatkan keuntungan yang maksimal apabila mereka mampu meminimumkan biaya produksi dengan menentukan jumlah barang yang harus diproduksi secara optimal” Jelasnya.

Dunia Pendidikan juga merasakan dampak pandemic Covid19 ini. Dimana seluruh Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilaksanakan secara daring yang dirasa kurang efektif.

“Pembelajar secara daring tidak efektif kerena guru hanya memberikan tugas dan materi kepada siswanya tanpa adanya penjelasan yang mumbuat siswa kesulitan menyelesaikan persoalan terutama dalam pelajaran matematika” ujar salah satu orang tua.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, yurike mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2020, megadakan sebuah program pembuatan buku pendamping matemetika disertai belajar matematika bareng menggunakan media Batang Napier (BAPER).

dokpri
dokpri
“Program ini bertujuan untuk membantu para siswa mendapatkan penjelasan materi dari tugas yang diberikan oleh guru. Serta mengenalkan alat peraga matematika berupa Batang Napier sebagai media pembelajaran dalam memahami operasi perkalian” Katanya

Program tersebut dilaksanakan didukuh Pandean, desa Margomulyo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati sejak minggu ke-3 hingga minggu ke-5 pelaksanaan KKN. Program ini diikuti oleh anak-anak SD dan SMP.

Dalam program tersebut, mahasiswa KKN memberikan Modul Matematika yang didalamnya mencakup Rangkuman Materi disertai contoh dan Latihan soal. Kemudian dilanjutkan dengan memperkenalkan alat peraga Batang Napier yang merupakan media untuk menghitung dalam operasi perkalian. Selanjutnya memberikan penjelasan cara penggunaan dengan memberikan contoh dan Latihan soal untuk memahami penggunaan Baper.

Di masa pandemi ini, anak-anak lebih suka menghabiskan waktunya dengan bermain daripada belajar, terutama mata pelajaran matematika yang sudah menjadi momok menakutkan bagi anak-anak.

Sementara itu, ketua RT 03 Rw 05, Mad Muin memberikan respon positif dengen apa yang dilakukan yurike. “ Program KKN ini harapannya dapat membantu anak-anak dalam menyelesaikan permasalahan matematika serta membantu warga untuk tetap bertahan dalam menjalankan usahanya ditengan pandemi Covid19” Ujar Muin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun