2023. Kelompok KKN 64 UMD UNEJ kembali hadir membuat dua inovasi program sekaligus dalam waktu satu hampir dua minggu tepat memasuki minggu keempat menuju minggu kelima terjun program Kuliah Kerja Nyata di desa Wonosuko. Dua inovasi tersebut adalah membuat makanan ringan dari olahan singkong beserta daunnya berbentuk bulat dan pembuatan genteng menggunakan bahan utama limbah kotoran sapi.Â
Tidak luput dari program Kuliah Kerja Nyata utamanya mengadakan pelatihan membatik yang dilaksanakan pada tanggal 30 JuliMahasiswa/i KKN UMD UNEJ Kelompok 64 menemukan ide cemerlang eco-friendlynya berdasarkan pengalaman mereka observasi kelimpahan alam lingkungan yang teridentifikasi oleh Kelompok 64 KKN UNEJ. Terkait kelimpahan alam lingkungan desa Wonosouko, mahasiswa/i berupaya memaksimalkan bahan sumber daya alam di daerah sekitar desa Wonosuko dapat dimanfaatkan dengan bijak dan berguna bagi masyarakat luas yang dialokasikan oleh desa Wonosuko. Jenis kelimpahan sumber daya alam desa Wonosuko yang teridentifikasi oleh mahasiswa/i KKN UNEJ diantaranya adalah tanaman singkong dan kotoran ternak sapi.
Untuk pembuatan olahan makanan ringan yang berasa cita gurih dan manis dari berbahan utama singkong, mereka terinspirasi dari observasi mereka bahwa belum banyak kreasi makanan yang tercipta dari singkong hasil produksi desa Wonosuko sendiri, selain dijadikan keripik dan ‘tetel’ singkong, sehingga mahasiswa/i kelompok 64 mengusulkan ide pembuatan berbagai resep makanan ringan dari olahan singkong yang memiliki berbagai jenis rasa dari makanan ringan yang manis hingga jenis yang gurih.
Inspirasi inovasi kedua pembuatan genteng berbahan utama dari limbah kotoran sapi adalah mahasiswa/i melihat kelimpahan limbah kotoran sapi di desa Wonosuko terbuang begitu saja terkait mata pencaharian utama masyarakat desa Wonosuko adalah petani dan peternak sapi. Mahasiswa/i melakukan pengumpulan sumber referensi dari beberapa artikel ilmiah yang dapat menganalisis bahwa limbah kotoran sapi dapat diolah menjadi bahan utama pembuatan genteng dengan kualitas yang tinggi, disamping itu juga mahasiswa/i memikirkan dampak positif yang dapat meminimalisirkan jumlah anggaran pengeluaran produksi genting dari bahan utama lainnya selain limbah kotoran sapi. Pembuatan genteng berbahan dasar kotoran sapi mahasiswa/i bekerja sama dengan salah satu ketua/kepala dusun yang memproduksi genteng.
Harapan KKN UMD UNEJ kelompok 64 program kerja tambahan mereka dapat terealisasikan dengan baik dan memiliki keberlanjutan jangka panjang untuk desa Wonosuko .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H